JAYAPURA - Atlet-atlet Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) matangkan persiapan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Oktober mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua KONI NTT, Dr. Ir. Andrew Koreh MT saat dikonfirmasi suaraindonesia.co.id melalui seluler (WhatsApp) pada, Senin (30/08/2021) malam ini terkait persiapan NNT jelang PON Papua.
Menurut Andrew Koreh, saat ini seluruh atlet NTT sedang menjalani Tc mandiri dilakukan oleh cabor masing-masing. Meskipun dengan sarana yang terbatas, semangat dan tekat para atlet NTT tetap akan berikan yang terbaik dari yang mereka miliki demi harga diri daerah ini dan juga masa depan mereka.
"Ajang ini juga tentunya untuk membuktikan ke seluruh Indonesia bahwa NTT yang selama ini selalu dibilang sebagai nasib tidak tentu akan tunjukkan bahwa NTT juga bisa menjadi nikmat tiada tara dan patut diperhitungkan oleh daerah yang lainnya," ujar Andrew.
Kata Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Infrastruktur ini, untuk PON Papua, NTT meloloskan 89 atlet dari 12 cabang olah raga (Cabor) yang diikuti.
"Adapun 12 cabang olahraga yang dimaksud diantaranya, atletik, kempo, tinju, pencak silat, tarung derajat, sepak bola, cricket, tae Kwon Do, muaythai, wushu, renang dan menembak," jelasnya.
Lanjutkan Andrew, Cabang olah raga yang diunggulkan adalah Kempo, tinju dan silat. Tapi di PON Papua kali ini ada cabor yang sangat spesial adalah lolosnya cabang olah raga sepak bola setelah lebih dari 30 tahun NTT selalu gagal lolos di arena multi event seperti PON.
"Tentu kami lebih khususnya para atlet sangat komitmen dan percaya diri di PON Papua nanti. Kami juga menargetkan 10 medali emas, masing-masing 6 dari cabor Kempo , 2 dari cabor tinju dan 2 dari cabor silat," ungkapnya.
Dirinya juga berharap memberikan dukungan dari semua pihak lebih khususnya masyarakat NTT dimanapun berada untuk terus berdoa dan suport agar para atlet putra putri terbaik NTT bisa tampil maksimal di PON Papua mendatang.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mustakim Ali |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi