SURABAYA - Persebaya Surabaya diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 15 miliar setelah kerusuhan usai pertandingan melawan Rans Nusantara FC beberapa waktu lalu.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman mengatakan, rincian sumber Rp 5 miliar berasal dari nilai promosi oleh sponsor.
Sementara benefit yang diberikan langsung kepada penonton tidak bisa diberikan lagi. Sampling produk, brosur, dan interaksi lainnya dengan fans hilang.
"Penonton rata-rata sekitar 30 ribu per pertandingan di Gelora Bung Tomo, hitungan kami kerugiannya mencapai Rp 1 miliar setiap game untuk benefit sponsor, kalau lima game tinggal mengalikan saja," Rabu (28/9/2022).
Kerugian lainnya berasal pendapatan tiket. Semisal penonton 25 ribu per laga, seperti halnya rata-rata penonton di GBT musim ini, kerugian bisa mencapai 9,4 miliar untuk lima laga. Sebagai catatan, tiket pertandingan Persebaya saat ini Rp 75 ribu untuk ekonomi. Dan Rp 250 ribu untuk VIP
"Plus denda PSSI dan biaya perbaikan stadion Gelora Delta Sidoarjo, total kerugian bisa melebihi Rp 15 miliar," ungkapnya.
Nasib Bajol Ijo semakin terpuruk saat Presiden tim Azrul Ananda mengumumkan pengunduran diri di hadapan Bonek.
Mungkin, kata Azrul, apa yang dilakukan manajemen mungkin masih kurang baik di mata supporter. "Mungkin cara-cara kami mengelola Persebaya tidak bisa diterima oleh teman-teman Bonek," pungkasnya.
Diketahui, posisi Persebaya kini berada di peringkat ke-14 setelah menjalani 10 pertandingan dengan mengemas 10 poin.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi