SUARA INDONESIA

Terima Hearing Poktan, Komisi II Beri Solusi Kelangkaan Pupuk di Trenggalek

Gito Wahyudi - 22 September 2020 | 15:09 - Dibaca 1.49k kali
Pemerintahan Terima Hearing Poktan, Komisi II Beri Solusi Kelangkaan Pupuk di Trenggalek
Situasi hearing Komisi II bersama Gapoktan

TRENGGALEK - Komisi II DPRD Trenggalek terima hearing puluhan kelompok tani dari Desa Masaran dan Munjungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. 

Kedatangan para kelompok tani tersebut meminta kebijakan pemerintah karena kelangkaan pupuk yang di alami petani saat ini. 

Disampaikan Pranoto selaku Ketua Komisi II DPRD Trenggalek bahwa beberapa keluahan dan aspirasi sudah disampaikan oleh masing-masing Gapoktan.

Mereka mempertanyakan adanya sebagian kelompok tani yang belum menerima pupuk bersubsidi. Hasilnya, Pemkab melalui Dinas telah menyampaikan beberapa aturan untuk memperoleh pupuk bersubsidi ini.

"Jadi banyak yang belum faham terkait aturannya, maka kami memberikan beberapa arahan," ungkapnya, Selasa (22/9/2020).

Lanjut Pranoto, dalam prosesnya masih ada kearifan lokal untuk penyaluran pupuk bersubsidi. Intinya jikapetani belum menerima kartu tani, maka bisa diproses dengan cara pengajuan.

Maka harus ada pengajuan dan evaluasi dari DPP masing-masing wilayah, jika sudah bisa segera menyampaikan kepada dinas. Intinya jika semua administrasi sudah masuk, maksimal dua hari pupuk bakal dikirim. 

"Mengingat Munjungan adalah wilayah pegunungan maka perlu armada transportasi yang memadai dari produsen ke masing-masing kelompok tani," tuturnya.

Setelah dibuka kenapa hingga telat pupuk, diterangkan Pranoto karena cara pengajuan yang masih belum dipahami, jadi untuk mendapatkan itu harus pengajuan.

Bahkan saat ini pupuk juga masih tersedia di distributor, tinggal pengajuan kelompok tani dan pendistribusiannya. Dalam hal ini pemerintah tidak membuat sulit, hanya saja para petani harus faham secara regulasi.

Sementara itu, Sunoto selaku perwakilan kelompok tani Sri Handayani dari Desa Munjungan mengatakan, hasilnya dari hearing ini telah terjawab. Namun pihaknya akan tetap memperjuangkan aspirasi dari petani ini.

"Jawaban dari dinas tidak akan memberikan administrasi yang begitu rumit, katanya pupuk di gudang masih ada," ucapnya.

Ditambahkan Sunoto, sedangkan jawaban dari distributor, pupuk digudang siap dan ada. Hanya saja menanti administrasi kelengkapan dan satu hari atau dua hari bisa dikirim. 

Pihaknya tetap menunggu realisasi, jangan sampai jika tidak terealisasi ada aroma lain. Semoga ini kedatangannya yang terakhir. 

"Karena kami menangis dilahan sendiri karena kelangkaan pupuk bersubsidi," ujarnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gito Wahyudi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024