TRENGGALEK - Penyaluran bantuan pangan non tunai dengan mengakomodasi produk lokal mendapat apresiasi Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto.
Menurutnya, dengan memberikan kesempatan untuk produksi lokal, maka komoditas yang dihasilkan dapat bergerak dan bisa terserap bagi pelaku ekonomi lokal.
"Ini bagus, karena ekonomi lokal dapat tergerak," ungkap Benny Sampirwanto, Kamis (22/10/2020).
Benny juga menyampaikan,dengan begini komoditas lokal yang dihasilkan dapat terserap untuk bantuan pangan non tunai.
Mengingat mekanisme penyaluran yang baru, tidak diwajibkan penyaluran melalui Perum BULOG. Sehingga hal ini menjadikan peluang pelaku ekonomi lokal untuk ikut andil menyukseskan program pemerintah pusat.
"Pemkab telah merumuskan mekanisme yang tepat sehingga penyalurannya bisa sesuai dan tepat sasaran," tegasnya.
Lanjut Benny, Pemkab telah merapatkan bantuan pangan non tunai. Rapat ini dimaksudkan agar kita bisa satu presepsi dan saling mendukung.
Sehingga bantuan yang ditujukan untuk pemulihan ekonomi ini bisa berjalan lancar, sesuai dan tepat sasaran.
Sebenarnya bantuan ini, merupakan bantuan yang dulunya bernama Raskin, yang kemudian menjadi Rastra (beras masyarakat pra sejahtera) dan semenjak Pandemi Covid berlangsung berganti nama menjadi bantuan pangan non tunai.
"Jadi ada mekanisme baru dalam pendistribusian bantuan ini yang dulunya disalurkan oleh Perum Bulog, kini menjadi tidak wajib," terangnya.
Ditambahkan Benny, intinya sekarang ada peluang pelaku ekonomi lokal untuk membantu pemerintah dalam penyediaan bantuan ini. Serta ekonomi lokal juga berjalan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi