BANYUWANGI- Pemerintah Banyuwangi, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan memiliki peran yang cukup besar untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di Banyuwangi.
Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo menyampaikan bahwa pihaknya masih terus berkomitmen mendorong hasil panen petani agar melimpah dengan tercukupinya jaringan irigasi.
Guntur mencontohkan, seperti hasil panen padi petani yang terjadi satu tahun terakhir ini justru cenderung mengalami surplus atau hasil panen melebihi jumlah biasanya.
Jika disandingkan dengan data Dinas Pertanian dan Pangan, pada 2020, Banyuwangi menghasilkan 788.971 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 495.079 ton beras. Adapun tingkat konsumsi beras sebesar 165.411 ton. Sehingga pada 2020 terdapat surplus 329.668 ton beras.
"Jadi itu menunjukkan tren dari peningkatan jumlah produktivitas padi, salah satunya didukung oleh tambahan adanya jaringan irigasi yang kita berikan," kata Guntur, Rabu (24/3/2021).
Dia menyebut, adapun petak-petak sawah yang terairi dalam tahun 2019 hingga 2020 terus meningkat. Cakupan luasan selama tiga kali panen dalam setahun juga terairi dengan baik, sehingga produksinya bertambah.
"Itu menunjukkan bahwa pembangunan yang kita lakukan terhadap jaringan irigasi, pemenuhan untuk mempercepat air yang dari embung, dari sungai, dari sumber ke petak sawah benar-benar ada korelasi dan ada hasilnya," bebernya.
Dikatakannya, dengan bertambahnya jaringan irigasi, dan terbangunnya jaringan irigasi baik sekunder tersier dan perbaikan-perbaikan rehabilitasi, kedepan akan menambah jumlah area sawah yang bisa terairi.
"Tahun 2021 ini juga masih ada tambahan irigasi-irigasi baru. Tapi karena kondisi pandemi kita juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat padat karya," tutupnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi