PURWOREJO - Politeknik Sawunggalih Aji (Polsa), Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan izin dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek) untuk membuka program studi magister terapan mulai tahun ajaran 2022 mendatang.
Surat keputusan Mendikbudristek tentang izin pembukaan program studi teknologi rekayasa perangkat lunak program sarjana terapan Politeknik Sawunggalih Aji tersebut diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Muhammad Zaenuri kepada Direktur Polsa Purworejo, Sapta Aji Sri Margiutomo bersama pembina Yayasan Sawunggalih Aji Purworejo, H Mulyadi Nitisusastro, di gedung Polsa Purworejo, pada Jumat (17/12/2021).
Hadir dalam penyerahan surat keputusan itu jajaran civitas Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo.
Terobosan baru itu merupakan wujud komitmen Polsa Purworejo dalam menyediakan SDM yang unggul, progesional dan memiliki kompetensi dibidangnya.
"Hari ini kami menyerahkan surat keputusan no 21 0/D/T/2021 yaitu tentang ijin pembukaan program studi sarjana terapan teknologi rekayasa lunak di Polsa Purworejo. Semoga dengan diserahkanya surat keputusan ini Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo, Purworejo dapat segera melaksanakan penerimaan mahasiswa baru dan melaksanakan proses pembelajaran dan mencapai akreditasi yang mana diharapkan," kata Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Muhammad Zaenuri, saat ditemui usai penyerahan surat keputusan dan pembinaan di gedung Polsa Purworejo.
Disampaikan, sesuai tugas di permendikristek no 35 tahun 2021 maka LLDIKTI melakukan pendampingan, pembinaan dan pengawasan baik untuk negeri maupun swasta untuk dapat meningkatkan kesehatanya yang diharapkan dapat menunjang akreditasi yang baik.
"Perlu dicatat bahwa kementrian didalam menerbitkan surat keputusan adalah sebagai bagian pelaksanaan undang- undang untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa untuk menempuh pendidikan tinggi dengan kompetensi dan profesionalitas yang unggul. Kami memandang bahwa dengan menerbitkan surat keputusan ini Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo, Purworejo mempunyai keunggulan sebagaimana yang diharapkan untuk dikembangkan oleh negara dan menghasilkan sumberdaya manusia yang unggul dimasa yang akan datang," jelasnya.
Menurutnya, vokasi tentang peningkatan D3 menjadi D4, lulusanya akan mempunya dua profesi yaitu sebagai supervisor dan manajer.
"Tentu penetapan ini tidak main-main, berarti disisi lain dari perkembangan pembangunan negara telah menyediakan lapangan lapangan pekerjaan atau tantangan untuk kesempatan bekerja dalam bentuk profesionalitas sebagai manager atau supervisor. Dan itu adalah derajad yang telah ditentukan oleh KKNI untuk lulusan sarjana terapan," ujarnya.
Dirinya berharap, berbicara lebih tinggi tentang demografi ditahun 2045 artinya pemerintah telah menerapkan kebijakan dengan melakukan pengtahapan- pengtahapan proses untuk pencapaian sumber daya yang unggul dan punya daya saing yang tinggi sehingga ditahun 2045 yaitu tepat 100 tahun Indonesia merdeka, sumber daya manusia yang diharapkan bisa menjadi penopang perkembangan sumber manusia menjadi baik, unggul dan berprestasi.
Direktur Polsa Purworejo, Sapta Aji Sri Margiutomo bersama pembina Yayasan Sawunggalih Aji Purworejo, H Mulyadi Nitisusastro, mengaku senang dan bersyukur atas terbitnya surat ijin untuk membuka program studi teknologi rekayasa perangkat lunak program sarjana terapan di Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo.
"Tentu kami dari yayasan sangat bersyukur dan alhamdulillah karena kami telah mengurus ini sejak sekitar tahun 2018. Beberapa kali gagal dan saat ini alhamdulillah berhasil," katanya.
Disampaikan, saat ini Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo telah memiliki tiga program studi D3 yakni Teknik Informatika (TI), Akutansi, dan Administrasi Bisnis (AB), ditahun 2022 mendatang menjadi bertambah satu program yaitu D4 program studi teknologi rekayasa perangkat lunak.
"Lulusan D3 saat ini kalah dengan lulusan S1, maka perlu ditingkatkan yaitu D3 berubah menjadi D4 yaitu sebagai lulusan sarjana terapan. Dimana posisi sebagai sarjana terapan ini setara dengan S1, adalah 30 persen teori dan 70 persenya adalah praktek. Kekuatan hardskillnya itu yang menjadi lebih sehingga dia akan lebih baik," ujarnya.
Rencananya, hingga tahun 2025 memdatang semua program studi D3 yang ada bisa dimigrasi menjadi D4 semuanya. Dimana perubahan D3 menjadi D4 ini sudah menjadi kewajiban.
"Diharapkan lulusan ini akan bisa menjadi manajer dalam rekayasa teknologi lunak. Adapun penerimaan mahasiswa baru itu akan dimulai pada semester ganjil atau sekitar dibulan Juli 2022 mendatang, dengan target 150 mahasiswa untuk tahap pertama," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Widiarto |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi