NGAWI - Mirico Mariyanto Sekretaris FORKI (Federasi Olahraga Karatedo Indonesia) Ngawi sangat menyesalkan atas surat edaran dari KONI Ngawi yang menyebut atlet harus menanggung sendiri jika terjadi cidera hingga meninggal dunia saat berlaga di Porprov jatim 2022.
"Kami sayangkan adanya SE KONI itu, ini menjadi bukti bahwa KONI Ngawi dalam hal ini pemkab Ngawi tidak peduli terhadap atlit porprov jatim dimana mereka akan berjuang demi nama baik kota ngawi," kata Mirico Mariyanto, Selasa (31/5/2022).
Pria berambut gondrong yang akrab dipanggil Bang Rico juga mengatakan, selama ini masing-masing cabor saat berlatih dalam menghadapi porprov jatim menggunakan dana swadaya tanpa ada pendanaan dan fasilitasi dari KONI Ngawi.
"Selama ini, kami dari cabor memilih diam dan tak mempertanyakan terkait anggaran di KONI. Kami gunakan dana swadaya saat berlatih hingga saat pra porprov. SE KONI Ngawi itu justru bisa mematahkan semangat juang para atlet yang akan berlaga demi nama baik Ngawi," tegasnya.
"Kalau SE tetap diberlakukan, kami pikir ulang untuk memberangkatkan atlet ke porprov jatim mendatang, padahal FORKI sendiri sudah menyiapkan 12 atlet untuk laga ini," kata Rico dengan nada tinggi.
Sementara itu, Budiono pelatih cabor bola voli menyebut, semua atletnya akan masuk asuransi BPJS. Namun pihaknya pun juga menyayangkan adanya surat edaran dari KONI bahwa para atlet diminta untuk membuat surat pernyataan.
"Atlet bola voli semua sudah punya asuransi, dan atlet kami tidak akan membuat surat pernyataan itu. Namun kami juga sayangkan SE KONI, mungkin ini berat bagi rekan-rekan kami khususnya cabor tarung. Seperti Tinju, Silat, Wushu, Muaytai dan Forki," kata Budiono.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi