JAWA TIMUR - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendukung kebijakan Presiden Jokowi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Diketahui, Jokowi memutusakan mencabut PPKM yang berlaku mulai 30 Desember 2022 kemarin.
"Saya rasa ini momen yang tepat karena dalam 10 bulan terakhir indikator epidemiologis menunjukkan bahwa Indonesia bisa mengendalikan Covid-19," ujar Khofifah.
Khofifah menerangkan, kebijakan tersebut sangat relevan dengan situasi Covid-19 di Jatim.
"Jawa Timur InsyaAllah sudah sangat siap dalam melepas PPKM ini," tegasnya.
Menurut mantan Menteri Sosial (Mensos) ini, hal tersebut juga berdasarkan indikator epidemiologis seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur telah berhasil mempertahankan level satu selama enam bulan berturut-turut.
Bahkan, kata Khofifah, per Senin (2/1/2023) positivity rate Jatim tercatat 2.18 persen dan BOR tercatat 3.78 persen.
"Angka-angka ini juga semuanya di bawah standar WHO. Bahkan, angka ini lebih baik dari rata-rata nasional, di mana berdasarkan website Kemenkes positivity rate nasional 2.68 persen dan BOR 4.31 persen," jelasnya.
Sehingga ia berharap, pencabutan PPKM bisa berdampak positif ke berbagai sektor, terutama ekonomi dan pendidikan.
"Semoga dengan dihentikannya PPKM ini bisa mendorong, men-trigger ekonomi maupun pariwisata kita untuk tumbuh lebih baik dibanding 2022," tuturnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi