SURABAYA - Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati mengingatkan kepada warga untuk waspada terhadap rumor penculikan anak yang santer berkembang dewasa ini.
Hal itu disampaikan Ajeng di saat menjalani masa reses di RW 1 Simolawang, Simokerto, Surabaya, Selasa (31/1/2023).
"Warga sangat khawatir keselamatan anak. Di samping anak bisa bermain dan belajar dengan dunia tetangga sekitarnya," ujar Politisi perempuan Gerindra ini.
Sebagai Wakil Ketua Pansus Penyelenggaraan Perlindungan Anak DPRD Surabaya, Ajeng secara masif terus mensosialisasikan pentingnya dukungan warga dan pemerintah agar tercipta perlindungan anak di surabaya.
Oleh karena itu, ia menyerap aspirasi warga setempat untuk pengadaan CCTV di kampung-kampung.
"Dengan adanya CCTV setiap RT diyakini sebagai antisipasi nyata untuk kasus penculikan anak," kata Ajeng.
Selain itu, warga menanyakan kepada dirinya mengenai mekanisme penanganan data pra keluarga miskin, penanganan stunting dan pra stunting, yang mana hal tersebut masuk data MBR kini diubah menjadi Gamis.
Warga mencemaskan atas perubahan program ini bisa jadi tidak mendapat bantuan seragam, beasiswa ataupun rumah tidak layak huni (rutilahu).
"Warga mencari tahu mekanismenya dan jangan sampai yang daftar keluarga miskin ataupun pra miskin dipersulit. Mereka punya hak untuk mengajukan diri ataupun warga sekitarnya yang dirasa membutuhkan bantuan pemerintah," bebernya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi