SUARA INDONESIA

Aktivis Pendidikan Jember: Ujian Semester Sistem Luring, Berpotensi Langgar Prokes

Imam Hairon - 01 June 2021 | 09:06 - Dibaca 2.02k kali
Pendidikan Aktivis Pendidikan Jember: Ujian Semester Sistem Luring, Berpotensi Langgar Prokes
Aktivis Pendidikan Kabupaten Jember, Ilham Wahyudi (Foto: Istimewa)

JEMBER - Aktivis Pendidikan Kabupaten Jember, Ilham Wahyudi mengaku heran dengan informasi yang beredar di media sosial whatshaap yang menyebut bahwa soal ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk diambil langsung ke salah satu sekolah.

Menurut Ilham, dengan begitu siswa nantinya akan dianjurkan juga untuk melakukan hal yang sama. Mengambil soal ujian langsung  akan disuruh datang ke sekolah masing- masing.

"Kalau dengan teknologi canggih bisa mengunakan google form jauh lebih hemat. Mengapa masih ada luring. Ujian semester sistem luring, berpotensi langgar (protokol kesehatan) prokes," tegas Ilham, saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya, Selasa ( 01/06/2021).

Kata Ilham, jika sistem luring (ujian tanpa jaringan internet) pada musim wabah Covid-19 terkesan dipaksakan, dirinya khawatir berpotensi guru dan siswa rentan tertular virus mematikan tersebut.

Dirinya mengaku membayangkan, kalau itu dipaksakan (ada tatap muka) ratusan siswa akan berduyun-duyun  berkerumun mengambil naskah soal semester sehingga berpotensi menjadi klaster baru Covid-19.

"Sementara siswa hampir 100 persen belum vaksin. Gurunya pun, juga belum 100 persen vaksin secara tuntas yang ke dua," lugasnya.

Disamping itu, kata Ilham, penggunaan sistem luring itu terkesan ada pemborosan dan membuang anggaran saja.

"Kalau soal ini tidak luring, sekolah akan lebih menghemat biaya. Yang biasanya beli soal membeli sama MKKS kalau menggunakan teknologi anggaran ini tidak perlu dikeluarkan," sambungnya.

Kendati begitu, dirinya tidak membantah jika kebijakan itu sudah diperintah langsung dan dibuktikan tertulis langsung Bupati Jember, dirinya mempersilahkan.

"Kalau ada surat tertulisnya dari Bupati atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, kami mendukung. Berarti sudah ada yang siap bertanggung jawab," paparnya.

"Tapi kalau tidak ada dan memaksa kalau sampai terjadi sesuatu, siapa yang akan bertanggungjawab," imbuh Ilham.

Ilham mencontohkan, sejak musim pandemi Ujian Nasional saja dihapus karena takut tertular wabah Covid-19.

"Ini malah ujian semester masih bertatap muka saat ambil soal. Ini bahaya," pungkasnya.


Sekolah Diminta Tarik Kembali, Biaya Naskah Semester 

Selain tidak sepakat dengan sistem luring, Aktivis Pendidikan Ilham Wahyudi meminta pihak sekolah segera menarik kembali anggaran jika terlanjur dibayarkan.

Menurut Ilham, sistem online itu jauh lebih menghemat dan lebih efektif ketimbang menggunakan ofline.

Sehingga pihaknya meminta, pihak sekolah memperhitungkan matang dampak dari rencana tersebut.

"Bagi yang sudah terlanjur membayar pihak sekolah. Kami meminta (MKKS) untuk segera mengembalikan ke sekolah," pintanya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya