MALANG- Racana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, mengikuti kegiatan pengenalan seni dan budaya di Kota Palembang, Jumat (12/11/2021).
Salah satu destinasi wisata religi yang dikunjungi, yakni Bayt Al-Quran Al-Akbar yang merupakan rumah bagi mushaf Al-Quran terbesar di dunia.
Pendiri Bayt Al-Quran Al-Akbar Syofatillah menjelaskan, seni ukir kayu tersebut, memakan waktu sekitar tujuh tahun, sejak 2002 hingga 2009.
"Pengerjaan seni ukir Al-Qurannya di kayu ini sekitar tahun 2002 sampai 2009 baru selesai," jelasnya.
Menurutnya, bahan yang digunakan merupakan kayu khas Sumatera Selatan yakni Tembesu yang memiliki ketahanan cukup kuat dan tidak mudah kropos.
"Kayu ini tahan oleh rayap, tidak keropos dan bisa bertahan sampai ratusan tahun," katanya.
Sementara itu, salah seorang kontingen dari Racana UIN Maliki Malang Syauqi mengungkapkan kekagumannya atas Bayt Al-Quran Al-Akbar tersebut.
Menurutnya, sejarah dan biografi berdirinya rumah mushaf Al-Quran itu, dapat memberikan inspirasi bagi dirinya dan generasi muda lain untuk tetap berkarya.
"Luar biasa, ini sangat menginspirasi kami para generasi muda untuk tetap berkarya dimanapun kamu berada," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi