SUARA INDONESIA - Mahasiswa KKN Universitas Gresik Kelompok 22 Desa Tirem bantu warga dalam pengurusan Kartu Identitas Anak atau KIA, kartu tersebut merupakan identitas resmi anak Indonesia yang berusia kurang dari 17 tahun.
“Kartu KIA ini jarang diketahui bagaimana cara membuatnya. Kartu Identitas Anak atau KTP anak diterbitkan oleh pemerintah melalui Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil untuk memperkuat perekaman data dan identitas warga Indonesia”, ujar Ainul Yaqin, Dosen Pembimbing Lapangan KKN Universitas Gresik Kelompok 22 Desa Tirem
Ia menambahkan, kini orang tua setelah lahirnya anak tidak hanya mengurus akta kelahiran anak tetapi juga harus membuat KTP anak tersebut. Pasalnya kartu KIA ini digunakan untuk daftar sekolah, daftar BPJS Kesehatan, hingga buka rekening di bank. Penerapan Kartu Identitas Anak ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak.
Masbukin, Mahasiswa KKN Kelompok 022 Desa Tirem menyampaikan sosialisasi dan pendampingan pengurusan KIA di Desa Tirem merupakan salah satu Program Kerja Kelompoknya berdasarkan observasi awal bahwa masyarakat kurang mengerti cara mendapatkan KIA dan apa saja fungsinya. “Alhamdulillah, niat awalnya sosialisasi tapi bisa berhasil mendampingi sampai terbit KIA tersebut.
Ia memaparkan, ada dua jenis KIA, yaitu untuk anak usia 0-5 tahun dan anak usia 5-17 tahun. Perbedaan jenis KTP anak ini terletak pada isinya seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama orang tua, alamat, dan foto. Kartu KIA anak usia 0-5 tahun tidak menggunakan foto sedangkan kartu KIA anak usia 5-17 tahun kurang satu hari menggunakan foto. Kartu Identitas Anak ini berbeda dengan KTP orang dewasa karena tidak ditanamkan chip elektronik pada fisik kartu KIA. Memang tahap awal penerapan KTP anak ini belum elektronik seperti KTP pada umumnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi