NGAWI - Senjata makan tuan, mungkin kata ini patut diberikan petani asal Kabupaten Ngawi yang tewas akibat terkena jebakan tikus beraliran listrik yang mereka pasang sendiri. Diketahui sejak 8 hingga 20 Desember 2020 sudah 4 nyawa petani tewas. Minggu (20/12/2020).
Buntut dari banyaknya korban berjatuhan akibat kelalaian para petani yang memasang jebakan tikus beraliran listrik tersebut, pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Ngawi bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Satpol PP dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) langsung melakukan sidak di berbagai tempat.
"Kami bersama dinas terkait langsung melakukan sidak di lokasi area persawahan milik petani, selain kita lepas dan sita alat jebakan tikus beraliran listrik yang masih terpasang, kami juga memberikan himbauan tentang bahaya memasang jebakan ini. Termasuk solusi yang diberikan oleh Dinas Pertanian melalui Forum Group Discution (FGD) kepada para petani," jelas Wakapolres Ngawi Kompol Ridho Tri Putranto.
4 petani yang tewas karena jebakan tikus beraliran listrik tersebut merupakan korban sekaligus tersangka yang meninggal dunia akibat kelalaiannya sendiri.
Empat petani tersebut adalah Katno (45) warga Ngale, Kecamatan Paron, selang dua hari yakni Hadi Sutrisno (70) warga Mangunharjo, Kecamatan Ngawi, berikutnya Suparji (55) warga Campurasri Karangjati dan terakhir ditemukan tewas pada Sabtu 19 Desember 2020 bernama Ruslan (60) Warga Gandri Pangkur.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : |
Komentar & Reaksi