SUARA INDONESIA

Sholawatan di Gresik Diwarnai Tawuran, Kegiatan Tak Kantongi Ijin

Syaifuddin Anam - 27 December 2020 | 20:12 - Dibaca 3.68k kali
Peristiwa Daerah Sholawatan di Gresik Diwarnai Tawuran, Kegiatan Tak Kantongi Ijin
Screenshot video sholawatan yang diwarnai tawuran di Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik

GRESIK - Kegiatan sholawatan di Gresik diwarnai tawuran. Aksi itu terekam dalam video berdurasi 10 detik, beredar di media sosial dan pesan Watshapp.

Saat kericuhan terjadi, terdengar suara agar para jamaah tenang. Namun, imbauan itu tidak dihiraukan. Aksi saling jotos terus terjadi.

Dalam video kedua juga terekam kericuhan hingga di depan rumah warga. Sampai para jamaah perempuan teriak histeris sambil membawa anaknya kedalam rumah.

Informasi yang dihimpun, kegiatan sholawatan itu digelar di Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik, pada Sabtu (26/12/2020) pukul 19.00 WIB.

Dalam acara itu mengundang Habib Muchsin Al-Hamid, KH Ahmad Basori Tajib dan Ustadz Muhammad Syahril. Ironisnya, kegiatan yang dihadiri ratusan orang itu diwarnai kericuhan.

Tak ayal, kejadian itu membuah Habib Muchsin Al-Hamid kecewa. Kekecewaan itu dituangkan melalui akun Instagram pribadinya, @muchsin.ahmad_alhamid melalui instastory.

“Atas nama pribadi, saya mengecam keras kejadian tadi malam dan saya tidak akan mau lagi bersholawat di Wringinanom Gresik, karena buka hanya 1 atau 2 kali saja terjadi tawuran dan kejadian seperti itu bukan hanya pada acara saya saja, Demi Allah bilamana syekhermania khususnya Gresik tidak membuat pernyataan dan berjanji tidak melakukan tawuran lagi, maka sampai kapanpun saya tidak akan mau hadir atau bersholawat di Gresik lagi. Sekian terima kasih dan semoga menjadikan pelajaran bagi seluruh syekhermania dimapaun berada,” tulis Habib Muchsin Al-Hamid melalui instagram pribadinya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Wringinanom Suwartono mengaku baru mendapat kabar pada Minggu (27/12/2020) sore.

Kegiatan yang diwarnai kericuhan itu menjadi perhatian. Mengingat pandemi Covi-19 belum berakhir, namun warganya membuat kegiatan dengan menciptakan kerumunan.

"Saya tahunya tadi sore, panitia besok rencana kami panggil," katanya, Minggu (27/12/2020) petang.

Terkait ijin, Suwartono menyebut tidak ada ijin yang dikeluarkan oleh Muspika untuk kegiatan tersebut. "Tidak ada ijinnya," katanya.

Disisi lain, aparat kepolisian juga mengaku kegiatan sholawatan itu tidak mengantongi ijin. Sudah ada penindakan yang dilakukan.

"Baru satu orang tadi yang sudah kami panggil," kata Kapolsek Wringinanom AKP Christian, Minggu (27/12/2020).

Terkait aksi kericuhan itu, pihaknya mendapat informasi jika terdapat copet yang beraksi ditengah-tengah jamaah. "Infonya ada copet," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV