SUARA INDONESIA

Pemilik Warkop Ngamuk Saat Operasi Yustisi, Petugas Gabungan di Tuban Kocar-kacir

Irqam - 31 January 2021 | 09:01 - Dibaca 2.41k kali
Peristiwa Daerah Pemilik Warkop Ngamuk Saat Operasi Yustisi, Petugas Gabungan di Tuban Kocar-kacir
Pemilik warung Wrongway ngamuk saat petugas gabungan gelar operasi yustisi di warung miliknya

TUBAN - Puluhan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Tuban, bersama TNI-Polri, dan Dishub Tuban, kocar-kacir saat melakukan operasi penegakan peraturan protokol kesehatan disebuah warung kopi di Kecamatan Semanding. 

Pemilik usaha warung kopi Wrongway yang berada di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban tersebut mengamuk saat mengetahui kedatangan petugas. 

Bahkan mobil truk petugas Satpol-PP yang berada paling depan diikuti rombongan dari barat dihadang oleh mobil pick up pelaku yang melaju kencang dari timur. Meski petugas sudah menepi, namun pick up pelaku terus meringsek maju dan menyerempet truk petugas dari sisi depan bagian kanan. 

Pantauan suaraindonesia.co.id dilokasi, pelaku yang seperti telah sengaja membuat keributan tersebut lantas beradu mulut dengan petugas, bahkan pelaku pun sempat memukul petugas Satpol-PP. Aksi ini pun sempat dilerai oleh petugas Dishub, namun justru dituding memukul perut pemilik warung. Sehingga menambah kericuhan dilokasi. Akibatnya, truk Satpol-PP mengalami kerusakan. 

Kasat Pol PP Tuban, Hery Muharwanto mengatakan, pemilik warung yang diketahui bernama Tatak ini sengaja berbuat onar dengan menghadang petugas saat melakukan operasi yustisi yang disertai perusakan.

"Kami dihadang dengan mobil pick up nya, lalu dia menabrak truk petugas hingga bagian depan samping kanan rusak," terang Hery usai gelar operasi Yustisi, Sabtu, (30/01/2021) malam. 

Tidak sampai disitu, petugas Dishub yang mencoba melerai keributan tersebut justru dijadikan dalih pemilik warung telah memukul pelaku. Akibatnya, aksi dorong-dorongan, kejar-kejaran hingga baku hantam dengan anggota Satpol-PP pun tak terelakan.

Aksi nekat pemilik warung ini pun menuai keberhasilan. Pengunjung cafe serta petugas gabungan akhirnya bergeser dan membubarkan diri.

"Informasinya memang pemilik warung yang rese itu punya keluarga aparat. Tapi, aksi penghadang dan perusakan ini akan kita tindaklanjuti dengan Forkopimda, karena ada ancaman terhadap petugas Dishub dan Satpol-PP," jelasnya.

Kasat Pol PP ini menilai, aksi penghadangan dan penyerangan petugas saat melakukan operasi yustisi ini merupakan sebuah pelanggaran, perbuatan ini juga sudah dalam kategori kriminal.

"Perbuatan pemilik warung ini akan kita teruskan ke Polres," pungkasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya