Kendal- Muhammad Affan Baihaqi, resmi terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendal.
Setelah resmi nahkodai IMM Kendal, Muhammad Affan Baihaqi akan langsung jalin kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Kendal untuk membangun dan mengembangkan pariwisata dan industri kreatif.
Baihaqi mengatakan, langkah awal yang akan dilakukannya dalam kepemimpinan barunya itu ialah, akan menjalin kerjasama atau bersinergi dengan Pemkab.
“Program pertama yang akan kita lakukan yaitu, bagaimana kita bisa bersinergi dan menjalin kemitraan dengan Pemkab Kendal dalam mengembangkan pariwisata dan industri kreatif,” katanya.
Ia berharap, kedepan teman-teman IMM Kendal bisa lebih solid dan semangat dalam membantu pemerintah dalam menjalankan program-programnya.
“Mahasiswa merupakan salah satu garda terdepan dalam mengabdikan diri ke masyarakat, oleh karna itu kami berharap teman-teman kedepan bisa semakin solid dan semangat,” paparnya.
Dalam acara Pelantikan PC IMM Kendal itu, Panitia Pelantikan PC IMM Kendal juga membuka diskusi kritis tentang membumingkan filsafah Gerakan, memimpin wacana global menuju PC IMM Kendal berkemajuan.
Dalam diskusi kritis tersebut, para mahasiswa IMM Kendal membahas tentang filsafah.
Sementara itu, Pimpinan Daerah IMM Jateng, Galuh Andi Luxmana menanggapi apa yang menjadi bahasan dalam diskusi tersebut. Ia menyampaikan bahwa, sebelum mempelajari ilmu filsafah, harus punya pondasi keagamaan yang kuat.
“Sebelum mengkaji ilmu filsafah, kuat kan dulu pondasi ilmu keagamaanya, karena kalau pondasinya tidak kuat, takutnya malah akan terjerumus dalam faham radikalisme,” terangnya.
Menurutnya, filsafah itu bisa diartikan berfikir, jadi mempelajari ilmu filsafah seperti halnya berfikir berdasarkan fakta dan analisis dari sumber yang jelas secara logika.
“Sejak jaman dulu ilmu filsafah itu sudah ada, cuman orang-orang terdahulu itu sebelum mempelajari ilmu filsafah itu mereka sudah menguasai ilmu-ilmu agama,” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi