JAKARTA - Ketua Bintang Muda Indonesia Farkhan Evendi meminta agar Presiden tidak menempatkan orang macet di kementerian pendidikan dan ESDM.
"Selama ini dua sektor itu macet, ujung-ujungnya yang disalahkan Pak Jokowi selaku nakhoda armada, harusnya dua bidang itu kalau betul-betul serius kita tajamkan, niscaya maju cepat bangsa ini, ESDM misalkan daerah penghasil tambang migas masih banyak yang miskin, malah mau naikkan tarif listrik dan sebagainya," ujar Farkhan.
Sementara Kementerian Pendidikan juga sangat penting dalam menentukan atau mencetak generasi bangsa yang lebih cerdas dan matang yang mempunyai kepribadian.
Namun sayang kementrian pendidikan selama ini diisi orang yang tak mampu berbuat apa-apa, sangat gagap dan bingung dalam memperjuangkan revolusi mental di anak-anak pelajar dan mahasiswa.
Pada tahun yang lalu kementrian ini juga pernah mengalami sorotan publik, lantaran polemik pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP). Yang mengakibatkan keluarnya tiga organisasi, yaitu, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan PGRI.
"Kami minta orang yang otaknya macet jangan ditempatkan di dua bidang ini sebab ini fatal, Jokowi perlu orang yang bisa membawa bangsa ini lari cepat di bidang pendidikan dan ESDM, Kami mohon, please, jangan bikin macet di dua bidang ini," ujar Farkhan.
Untuk ESDM, BMI menyebut sosok profesional seperti Marwan Batubara dan Rizal Ramli bagus dan di Kemendikbud sosok dari ormas yang detail soal pendidikan juga bagus.
"Di NU dan Muhammadiyah pasti terbaik kalau direkomendasikan di bidang ini," ujar Farkhan
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi