TUBAN - Sekitar 14 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Jawa Timur akan pulang ke daerahnya masing-masing jelang lebaran tahun ini, karena kontrak di negara tempat bekerjanya sudah habis.
Hal itu, Pemerintah kabupaten/kota diminta memperketat pengawasan jalur masuk pekerja migran. Untuk mencegah dan mengendalikan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Tenaga Kerja, Endah Nurul Komariyati mengatakan, menyambut kedatangan PMI ini penertiban lebih ketat dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk mencegah masuk varian virus Covid-19 di Tuban
"Kalau tahun lalu PMI yang datang di bandara di lakukan pemeriksaan sampai di kabupaten di cek suhu tubuh kalau tidak ada gejala diperbolehkan pulang. Untuk tahun ini lebih rapi yakni, ketika PMI tiba di bandara akan dicek valid tidaknya dokumen kesehatannya dari negara asalnya. Ini semua untuk mewaspadai masuknya varian virus seperti di India," kata Endah Nurul Komariyati saat ditemui di kantornya, Rabu, (28/04/2021).
Setelah itu, lanjut Endah sapaan akrabnya, PMI akan melakukan karantina di Asrama Haji Surabaya. Kemudian dilakukan tes PCR yang ditunggu sampai hasilnya keluar.
"Ketika hasilnya keluar dan kalau positif, maka mereka harus diberlakukan sebagaimana pasien positif. Kalau positif tanpa gejala akan masuk di rumah sakit lapangan Indrapura, jika positif dengan gejala akan dibawa ke rumah sakit Brawijaya, RSUD dr Soetomo, dan rumah sakit lainnya," jelasnya.
Kemudian, PMI yang dinyatakan negatif. Pemerintah Kabupaten Tuban akan menjemput ke Provinsi dan tidak langsung dipulangkan kepada keluarga.
"PMI yang tiba di Tuban nanti akan menjalani karantina di Stadion Bumi Wali selama 3 hari dan akan menjalani tes PCR kembali. Jika hasilnya negatif, keluarga baru bisa menjemput. Serta diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing," ucapnya.
Ia juga menambahkan, bahwa direncanakan pada hari ini akan ada PMI yang berasal dari berbagai kecamatan di Tuban akan tiba di Surabaya.
"Untuk berapa yang datang belum bisa pastikan. Namun, kemungkinan kita jemputnya ke Surabaya pada hari Jumat. Namun nanti pihak provinsi akan memberitahu Pemerintah Kabupaten," imbuhnya.
Sementara itu ia berharap, semua masyarakat Tuban bisa melapor kepada petugas ketika ada PMI yang lolos dari pemantauan petugas di kabupaten.
"Diharapkan semua masyarakat bisa melaporkan baik dari keluarga maupun tetangga, jika ada PMI yang pulang tanpa sepengetahuan petugas. Sehingga petugas bisa menindaklanjuti," harapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo menjelaskan, bahwa pihaknya sudah menyiapkan tenaga kesehatan untuk mengantisipasi kepulangan PMI ke Tuban.
"Tenaga medis akan berjaga 24 jam, nantinya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti tes PCR. Harapannya tidak ada varian virus masuk ke Tuban," ujar Bambang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Bambang juga menuturkan, jika nantinya PMII tiba di Tuban dan hasil pemeriksaan itu di nyatakan Orang Tanpa Gejala (OTG) akan dilakukan isolasi.
"Jika OTG akan di isolasi di TSC, kalau ada yang positif nanti akan di isolasi di rumah sakit," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi