Madiun - Ada yang berbeda dalam perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei. Kegiatan yang umumnya hanya diisi dengan upacara, tidak berlaku di Kota Madiun. Bertempat di Edupark Ngrowo Bening Wali Kota Madiun gelar daring qutdoor learning siswa SD dan SMP pasca upacara.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, kegiatan daring qutdoor learning merupakan langkah Pemkot Madiun dalam menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan aman. Dalam suasana pandemi Covid-19 seperti saat ini.
"Kota Madiun sudah awali perubahan yang baik dengan mempersiapkan jelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan daring outdoor learning," katanya.
Terlebih Maidi menuturkan, bahwa kemajuan manajerial pemerintahan faktor utamanya dibidang pendidikan, dan hal tersebut dipegang oleh stakeholder pendidikan baik kepala sekolah maupun dinas pendidikan.
"Kalau ada siswa pintar dan kurang mampu, kita berikan beasiswa hingga Perguruan Tinggi. Setelah selesai bisa kita kerjakan sesuai bidangnya, (langkah) ini yang bisa meningkatkan kemajuan," tutur Wali Kota.
Wali Kota menambahkan sekolah maju atau tidak tergantung banyaknya inovasi dan riset yang dilakukan. Dinas Pendidikan harus pro aktif turun bawah sesuai bidang masing - masing baik SD, SMP, maupun secara sarana prasarana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati menjelaskan jika dengan momentum hari pendidikan nasional (hardiknas) ini menjadi semangat baru bagi para pendidik dan anak didiknya yang setahun terakhir mengalami vakum akibat pandemi covid 19.
"Kita berharap bahwa pendidikan di Kota Madiun "well being", kita telah terapkan outdoor learning sebagi pembuka pendidikan menyambut pembelajaran tatap muka tahun ajaran baru Juli yang akan datang," jelas Lismawati.
Seperti kita ketahui bahwa kegiatan upacara tersebut untuk memperingati kelahiran dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara. Yang merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia di era kolonialisme. (Sep)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Moh.Sukron |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi