TUBAN - Sudah 6 bulan jembatan Simo-Glendeng penghubung Tuban- Bojonegoro mengalami longsor pada sisi utara, akibat tergerus aliran Sungai Bengawan Solo yang deras terhitung sejak November 2020 lalu.
Sejak itu, belum ada jalan permanen yang dibangun kembali. Yang digunakan para pengendara sekarang adalah jembatan sementara yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Serta untuk roda empat dialihkan ke arah Ponco-Parengan-Kali Lethek.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi mengatakan, pembangunan jembatan Simo-Glendeng sudah masuk tahap lelang.
"Ini proses lelang, untuk jadwalnya kita menunggu teman-teman Unit Layanan Pengadaan (ULP). Ini saya mau koordinasi terkait. Jadi nanti tinggal nunggu tayang," ungkap Agung Supriyadi saat ditemui suaraindonesia.co.id, Senin, (17/05/2021).
Agung Supriyadi menambahkan, ini bahwa jembatan Simo-Glendeng yang mengalami longsor pada tahun 2021 ini akan dimulai pengerjaan seluruhnya.
"Insya Allah tahun ini pengerjaan, dengan anggaran Rp 6 miliar nanti untuk pengerjaan jembatan penghubung sepanjang sekitar 15 meter," imbuhnya.
Menurutnya, pembiayaan jembatan sebesar itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tuban tahun 2021.
"Anggaran sepenuhnya dari Pemkab Tuban," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi