SUARA INDONESIA

Tujuan Hutang Pemkab Trenggalek ke PT SMI Belum Jelas

Rudi Yuni - 11 June 2021 | 10:06 - Dibaca 462 kali
Peristiwa Daerah Tujuan Hutang Pemkab Trenggalek ke PT SMI Belum Jelas
Joko Irianto Sekertaris Daerah Trenggalek

TRENGGALEK - Rencana penggunaan anggaran dari hasil pinjaman daerah ke PT SMI ternyata masih belum matang. Hal itu terlihat dari rencana yang berubah-ubah,  bahkan kepastian alokasi masih belum jelas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Trenggalek dibawah kepemimpinan Moch. Nur Arifin dan Syah M Nata Negara tengah mencari dana segar guna mensukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal tersebut berdasarkan surat dari bupati nomor 051.784/1.114/406.028/2021 tertanggal 6 Mei 2021, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Moch. Nur Arifin tentang pemberitahuan pinjaman PEN daerah kepada DPRD.

Tidak tanggung-tanggung dalam surat tersebut besaran pinjaman mencapai Rp. 249.666.094.639 dengan jangka waktu pengembalian tiga tahun.

Namun pemkab terus melakukan revisi, mengingat kekuatan keuangan daerah saat ini. Sehingga dari rencana awal sekitar Rp 460 miliar, direvisi menjadi Rp 249 miliar, dan terakhir Rp 150 miliar.

"Kepastian besaran dan penggunaan dana pinjaman masih belum bisa pastikan, sebab ini masih dalam peninjauan melalui beberapa rapat," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek Joko Irianto, Jum'at (11/6/2021).

Menurut Joko, memang rencana penggunaan dana hutang nanti untuk pembangunan rumah sakit di wilayah Kecamatan Watulimo.

Hal itu telah sesuai Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Namun masih terus berubah setelah adanya diskusi dengan tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) yang ternyata pembangunan di wilayah tersebut kurang tepat.

"Mengingat, wilayah Kecamatan Watulimo apalagi di wilayah pantai rawan terjadi tsunami," tutur Joko Irianto.

Joko juga menerangkan kemungkinan lokasi pembangunan tidak jadi direncana awal, dan hingga saat ini Pemkab masih mencari lokasi yang tepat. Apakah di sekitar Kecamatan Watulimo yang agak jauh dari pantai atau di Kecamatan Durenan lokasi lain.

Rencana pembangunan rumah sakit ini dilakukan karena kebutuhan, demi membantu kesehatan masyarakat dan bisa lekas memulihkan kondisi masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19.

"Karena kebutuhan rumah sakit mendesak, dan keterbatasan anggaran yang dimiliki maka pemkab berencana mengajukan pinjaman untuk itu," ujar Joko Irianto.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV