TUBAN - Hal berbeda terlihat dalam aksi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tuban di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Selasa (3/7/2021). Pasalnya, dalam aksi tersebut seorang pedagang kaki lima (PKL) ikut dalam barisan aksi buruh.
Dalam kesempatan itu pedagang kaki lima yang mengaku bernama Imam Syafi'i ini berjalan dari arah belakang massa aksi menuju ke depan meminta diberikan kesempatan untuk melakukan orasi mewakili pedagang kaki lima yang lain.
"Terima kasih kepada teman-teman buruh sudah diberikan kesempatan untuk menyampaikan unek-unek saya sebagai pedagang kaki lima ini," ucap Imam Syafi'i saat melakukan orasi.
Melihat aksi buruh atas kekecewaan dengan pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Tuban, Imam merasa juga perlu menyampaikan aspirasi perwakilan pedagang kaki lima yang terdampak Covid-19.
Dia mengatakan, bahwa pendapatan pedagang kaki lima selama pandemi Covid-19 menurun drastis. Keterpurukannya kian terasa setelah Presiden memberikan berbagai kebijakan seperti memberlakukan pembatasan yang justru terkesan tidak pro rakyat.
"Saya rakyat kecil, kapan lagi saya bisa menyampaikan aspirasi ini kalau tidak hari ini. Jujur kami iri dengan ASN yang bekerja dirumah saja digaji penuh sedangkan kami harus dikejar-kejar oleh aparat untuk taat aturan. Akhirnya penghasilan tidak ada, yang ada hanya rugi," katanya.
Selain itu, Imam meminta kepada pemerintah untuk memberikan solusi kepada pedagang kaki lima yang setiap hari harus mencari nafkah untuk anak istrinya.
"Tolong para pemimpin di Tuban perhatikan pedagang kaki lima. Kami hanya rakyat kecil, berikan kami solusi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua FSPMI Tuban, Duraji mengapresiasi keberanian Imam untuk mewakili pedagang kaki lima. "Kepentingan pedagang juga harus diakomodir disini, kita harus apresiasi keberanian mas Imam dalam menyuarakan kepentingan pedagang," pungkasnya. (irq/amj).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi