SUARA INDONESIA

Pengerjaan Proyek JLS Tuban Tahap II Dikeluhkan Warga, Ini Pemicunya

Irqam - 28 August 2021 | 21:08 - Dibaca 2.85k kali
Peristiwa Daerah Pengerjaan Proyek JLS Tuban Tahap II Dikeluhkan Warga, Ini Pemicunya
Proyek JLS Tuban Tahap II yang dikeluhkan warga di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, (Irqam/suaraindonesia.co.id).

TUBAN - Proyek pembangunan jalan Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road tahap II di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, dikeluhkan warga. Sebab, proyek tersebut menurut warga menutup akses jalan usahanya dan berpotensi menimbulkan kerugian jutaan rupiah.

Pemilik usaha jasa gergaji kayu, Suyoto (50) warga Desa Kembangbilo, Tuban, mengaku tertutupnya jalan menuju usahanya sudah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.

"Adanya pembangunan jalan Ringroad tahap II ini, usaha sangat terganggu. Untuk biasanya bisa menggergaji kayu 10 kubik, kini hanya bisa 1 sampai 2 kubik saja, karena akses jalan tidak," kata Suyoto kepada suaraindonesia.co.id saat ditemui tempat usahanya, Sabtu (28/8/2021).

Tertutupnya akses jalan, Suyoto menyebut, harus antar jemput untuk konsumen yang membutuhkan jasa menggergaji kayu.

"Untuk saat ini, kalau ada konsumen kita harus antar jemput karena tidak berani masuk. Dimana dulu akses jalan dari depan, kini harus dari samping dan kendaraan besar tidak bisa masuk," ungkapnya.

Akibatnya, Suyoto yang baru memulai usahanya di tahun 2020 dengan dibantu oleh 5 karyawan, harus menelan kerugian Rp 1 juta setiap harinya. Sedangkan proyek JLS tahap II ini dimungkinkan akan berlangsung hingga akhir tahun 2021.

"Kerugian bisa 1 juta hingga 2 juta. Kalau seperti ini terus terjadi, usaha saya pasti bangkrut, dan tidak memungkinkan nanti juga seluruh karyawan akan dirumahkan. Konsumen tidak bisa masuk karena tidak jalan, apa yang mau dikerjakan," tegasnya.

Suyoto mengaku jika sudah beberapa kali melakukan komunikasi dan mediasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tuban serta pimpinan proyek PT Cahaya Indah, namun hingga saat ini belum juga mendapatkan titik temu. 

Bahkan mencari keadilan dirinya mengadu ke Bupati, DPRD, Polres dan Dinas PUPR Tuban, dengan mengirimkan surat aduan.

"Saya berharap pihak proyek maupun Dinas PUPR Tuban memberikan akses untuk usaha saya sehingga saya dan karyawan bisa tetap mencari nafkah disini. Karena jika tidak, mungkin usaha ini akan tutup," harapnya.

Sementara itu, Dinas PUPR Tuban, Agung Supriyadi menjelaskan, bahwa pengerjaan Ring Road tahap II sudah menjadi penanganan nasional. Dirinya juga membenarkan adanya keluhan warga tersebut, hanya saja PUPR Tuban sebatas mendampingi.

"Ring Road tahap II itu sudah menjadi tanggung jawab nasional, Tuban tidak ikut perencanaan hingga pembangunan sudah tidak ikut campur. Untuk warga yang mengeluh itu dulu sudah dimediasi dan ditinjau lapangan. Yang tahu hasilnya iya Pejabat Pembuat Komitmen karena kami sifatnya mendampingi saja," jelas Agung.

Dikonfirmasi terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.4 Sadang-Tuban-Bulu, Yudi Dwi Prasetyo menyampaikan, akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut.

"Hari Senin akan kami sampaikan ke balai jalan sebagai atasan kami," pungkasnya. (Irq)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya