JOMBANG – Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Jombang terus mengalami penurunan, di RSUD Jombang, tingkat keterisian tempat tidur alias Bed Occupancy Rate (BOR) menurun drastis. Saat ini tingkat keterisian tinggal 26 persen dari total tempat tidur sebanyak 292, Jumat (03/09/2021).
Ditemui di ruang kerjanya Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran menjelaskan, BOR di RSUD Jombang saat ini hanya sekitar 26 persen.”Sejak minggu kedua Agustus kemarin hingga September hari ini sudah sangat melandai sekali. Dari total 292 bed yang disediakan, hanya terisi sekitar 60 pasien saja,’’ terangnya.
Dijelaskan, penurunan yang cukup drastis ini terjadi lantaran jumlah kasus Covid-19 di Jombang juga menurun. Padahal, jika dibandingkan dua bulan lalu, jumlah kasus Covid-19 masih tinggi.
Dari total 312 bed yang disediakan, tingkat keterisian mencapai 95 persen.Selain itu, jumlah kunjungan juga relatif tinggi mencapai 40 – 45 pasien/harinya, terangnya.
”Alhamdulillah sejak pertengahan Agustus hingga hari ini melandai terus. Kunjungan di IGD rata-rata dibawah 10, kira-kira, 5-6 pasien Covid-19 yang datang per harinya. Begitu datang, mereka tidak lagi menunggu di IGD Covid-19 melainkan segera kami tempatkan di ruangan yang sudah kami sediakan," jelasnya.
Menurut dia, estimasi penurunan tingkat keterisian tempat tidur mencapai 70 persen. Ada beberapa faktor yang membuat kasus Covid-19 semakin landai, pertama capaian vaksinasi sudah meningkat. Sehingga banyak masyrakat yang sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.
"Kedua adanya kekebalan alamiah yang terjadi antar masyarakat. Dan ini yang memberikan dampak besar terkait dengan penurunan kasus maupun potensi penularanan baru," jelas dia.
Dengan penuruanan itu, kini sebagian besar ruang isolasi Covid-19 di RSUD Jombang sudah dialaihkan untuk pasien umum. Dia juga sudah menata mana ruangan khusus Covid-19 dengan ruangan pasien non Covid-19. "Namun di IGD antara pelayanan UGD pasien Covid-19 dan non Covid-19 sudah kita pisah," ungkapnya.
Dr.Pudji menyebut sejak pertengahan Agustus terjadi penurunan yang cukup tinggi. "Dibanding pada Juli, kematian sangat tinggi. Yakni sekitar 10 orang lebih per harinya. Dan saat ini hanya 1-2 orang saja yang meninggal. Itupun tidak setiap hari ada pasien meninggal," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi