TUBAN - Beredar video yang menampilkan sebuah truk bermuatan sapi menutup separuh akses Jalan Raya Widang-Tuban tepatnya di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Akibatnya arus lalu lintas sempat macet.
Kejadian ini sempat viral di berbagai media sosial karena sopir truk tak terima ditilang oleh polisi. Bahkan mereka masuk ramai-ramai masuk ke pos lantas Pakah.
Video berdurasi 30 menit tersebut, terdengar seseorang mengajak sopir yang masih di atas kendaraan untuk turun meninggal truk dan masuk ke pos lantas.
"Ayo masuk kabeh. Ayo mudun kabeh. Kek kono wae kabeh. Ayo mudun. Nek ora gelem mudun, tak taboki," ucap seseorang dalam video yang viral.
Menanggapi hal itu , Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Arum Inambala membenarkan, bahwa kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (11/9) kemarin.
Dia menyebut, petugas lantas yang berada di lokasi kejadian tengah melakukan giat pagi dan melihat truk bermuatan sapi melintas dengan mengangkut orang dalam jumlah banyak di atas bak terbuka.
“Iya Benar kejadian tersebut pada Sabtu, mungkin para pengemudi truk tak terima kita hentikan dan kita tindak,” kata AKP Arum, Senin (13/9/2021).
Kemudian polisi menilang empat kendaraan truk, karena dianggap melanggar aturan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dan dikenakan pasal 289 dan pasal 303.
“Kenapa pasal 289, karena penumpang yang di sebelah pengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman, dan barangsiapa yang mengemudikan kendaraan truk barang tetapi mengangkut orang itu dikenakan pasal 303,” jelasnya.
Menurutnya, saat petugas melakukan penilangan kepada sopir yang melanggar, tidak ada masalah. Tetapi ada salah satu yang memprovokasi sopir-sopir lain untuk memberhentikan kendaraan menutup separuh jalan yang menimbulkan kemacetan.
“Karena spontanitas ada ajakan atau provokasi dari sopir lainnya. Kemudian mereka berbondong-bondong turun ke pos lantas Pakah, ikut protes,” ungkapnya.
Atas viralnya video itu, pihaknya kedepan akan melakukan penertiban dan sosialisasi. “Kedepannya akan terus kita gerakkan sosialisasi kepada para sopir truk, terutama untuk bagaimana cara muatan, terutama untuk overload cover dimensi,” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi