JEMBER- Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menggelar workshop penguatan wawasan kebangsaan dan moderasi beragama, yang dilaksanakan di Meotel Jember, Sabtu (9/10/2021).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan wawasan dan pemahaman yang lua, tentang moderasi beragama di seluruh jajaran keluarga besar sivitas akademik UIN KHAS Jember. Disamping itu, hal tersebut dinilai sebagai skala prioritas dalam lingkup Kementrian Agama RI.
Rektor UIN KHAS Jember Prof. Babun Suharto menjelaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini memiliki peran yang sangat penting di kalangan masyarakat, sehingga seringkali menjadi sasaran untuk dipecah belah mengenai pemahaman tentang moderasi beragama.
“ASN Sekarang sedang banyak yang menjadi ancaman atau sasaran, UIN KHAS ini jangan sampai terpecah belah terlebih dalam pemahaman moderasi beragama,” jelasnya.
Melihat perkembangan zaman yang terjadi saat ini, Prof Babun menjelaskan, pihaknya bertekad untuk menjadi mercusuar yang bisa mengayomi dan membumikan nilai-nilai keagamaan, baik kepada pegawai, mahasiswa maupun masyarakat luas.
“kalau melihat perkembangan saat ini, UIN KHAS ingin menjadi mercusuar yang akan mengayomi, menyiram dan membumikan nilai-nilai keagamaan,” imbunya.
Rektor menambahkan, terdapat empat pesan dari Kiai Haji Achmad Siddiq yang dijadikan pilar acuan oleh UIN KHAS Jember, dalam memupuk dan menumbuhkan cara pandang serta pemahaman yang baik tentang beragama.
“Mengajak untuk selalu salat berjama’ah, membiasakan diri membaca al-quran, membaca shalawat dan kita tidak boleh memiliki sifat zalim kepada sesamanya. Saya yakin jika tiga hal sebelumnya di lakukan secara istiqomah maka yang keempat tidak akan terjadi,” imbuhnya.
Dalam kegiatan kali ini, UIN KHAS Jember menggandeng sejumlah narasumber yang berkompeten seperti, Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Jember Kiai Muqit Arif.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi