SUARA INDONESIA

Terkait Insiden di SWT-8 , Kontraktor Pertamina Diduga Belum Laporkan Kejadian Secara Resmi

Eki Adi Nugroho - 25 October 2021 | 18:10 - Dibaca 2.47k kali
Peristiwa Daerah Terkait Insiden di SWT-8 , Kontraktor Pertamina Diduga Belum Laporkan Kejadian Secara Resmi
Balong, tempat crew transpoter mandi. (Foto: Ist)

KUTAI TIMUR - Insiden di SWT-8 Pertamina EP Sangatta Field pada Selasa (12/10/2021) lalu yang mengakibatkan meninggalnya salah satu kenek Lowboy dari SubCon Transporter PT Nana Yanamo Teknik (NYT) dengan dugaan tenggelam ketika mandi di balong, hingga saat ini belum dilaporkan secara resmi kepada pihak berwajib.

Penanganan korban pasca meninggal hingga olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sebab kematian korban secara medis pun masih menjadi tanda tanya besar.

Dikonfirmasi terkait kejadian itu, PT Pertamina EP Sangatta melalui press release tertanggal 12 Oktober 2021, Field Manager PEP Sangatta, Hanif Setiawan menyampaikan, keprihatinannya atas insiden yang menyebabkan hal yang fatal bagi pekerja kontraktor PT NYT. Meski hal itu terjadi di luar kegiatan kerja.

Dirinya juga menyayangkan kurangnya perhatian perusahaan mitra kerja terhadap aspek keselamatan bagi pekerja. 

“PEP Sangatta telah menetapkan ketentuan yang mengharuskan setiap perusahaan mitra kerja menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi dan ini harus dipatuhi oleh semua pihak untuk memastikan setiap orang yang bekerja di lingkungan Pertamina akan terjaga keselamatannya,” ujar Hanif.



PEP Sangatta, lanjutnya, meminta PT NYT untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam mengatasi insiden ini termasuk investigasi agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Dikonfirmasi terpisah, PT NYT selaku pihak sub kontraktor yang mempekerjakan korban, melalui penanggung jawab lapangannya, Amriyus, hingga berita ini diterbitkan belum dapat dikonfirmasi, meski telah dicoba dihubungi secara langsung melalui ponsel pribadinya dan sosial media Whats App (WA) yang dimiliki. 

Untuk diketahui, dari pesan WA yang beredar pada 13 Oktober 2021 lalu, diketahui kronologis peristiwa insiden yang bermula sekira pukul 19.00 Wita, transportir alat berat rig PT NYT sampai di lokasi STW 08 dalam rangka mobilisasi. Crew transportir memarkir kendaraan, dan beristirahat. Sekira pukul 19.05, koordinator rig PT NYT, Amriyus, memberikan briefing agar tidak melakukan aktifitas di malam hari. Kemudian berniat untuk membelikan makan malam kru transportir. 

Berikutnya, 4 orang kru transportir melihat balong berisi air dan dengan inisiatif sendiri melakukan kegiatan mandi di dalam balong. Pada pukul 19.15 Wita saat mandi, korban bergerak ke tengah balong dan mulai tenggelam. Tiga orang teman korban mencoba menolong dengan mengambil tali, namun korban tidak tergapai dan tenggelam.

Pada pukul 19.16 teman korban berlari melapor ke security KM 2. Security mengangkat korban dari air dan meminta bantuan perawat dari lokasi terdekat. Kondisi korban tidak bernafas dan tidak ada denyut nadi. Security melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) sampai ambulan perusahaan datang.

Begitu perawat datang, dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ada denyut nadi dan nafas. Perawat melakukan RJP lagi dan mengevakuasi korban ke RS PKT. Setelah korban sampai RS, dilakukan pemeriksaan, tidak ada nafas dan tidak ada nadi, dilanjutkan dilakukan RJP. Jam 20.05 korban dinyatakan meninggal oleh dokter RS.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Eki Adi Nugroho
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya