SUARA INDONESIA

Penjaringan Perangkat Desa Bragolan Purworejo Jadi Polemik

Agus Sulistya - 10 December 2021 | 21:12 - Dibaca 3.10k kali
Peristiwa Daerah Penjaringan Perangkat Desa Bragolan Purworejo Jadi Polemik
Proses mediasi penjaringan perangkat desa di ruang camat Purwodadi (foto: agus/suaraindonesia.co.id)

PURWOREJO - Polemik penjaringan perangkat desa terjadi antara tim pelaksana penjaringan perangkat Desa Bragolan, Kecamatan Purwodadi dengan para peserta yang digugurkan oleh tim pelaksana penjaringan akhirnya dilakukan mediasi di Ruang Camat Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).

Mediasi tersebut dilakukan karena beberapa peserta yang mengikuti proses penjaringan perangkat desa tersebut digugurkan oleh tim pelaksana dan para peserta merasa ada kecurangan dalam proses penjaringan yang dilakukan oleh tim pelaksana tersebut.

Camat Purwodadi, Hartono saat ditemui usai mediasi menyampaikan, pihaknya dari kecamatan memediasi keduabelah pihak supaya bisa islah untuk menjaga kondusifitas Desa Bragolan.

"Hari ini kita mediasi tim pelaksana penjaringan perangkat Desa Bragolan dengan para peserta yang digugurkan supaya desa itu maju bersama," ucapnya.

Mengenai sikap kecamatan terhadap kelalaian dan keteledoran tim pelaksana penjaringan di Desa Bragolan, pihaknya mengatakan, akan memberi bimbingan supaya ada islah di keduabelah pihak.

"Kami mengaharapkan para peserta bisa menerima keteledoran itu dan ada islah seperi apa. Toh nuwun sewu (mohon maaf) karena ini kaitan dengan hukum kita juga tidak bisa main-main," bebernya.

Terkait pelantikan para peserta yang sudah mengikuti tes, Hartono mengatakan, belum bisa ngomong kearah sana karena rekomendasi tersebut butuh penelitian proses nanti.

"Artinya kami menunggu islah, kesepakatanya seperti apa. Baru kami akan menindaklanjuti rekomendasi itu seperti apa," kata Hartono.

Dirinya juga mengakui selaku dari tim pengawas kecamatan ada kelupaan juga dalam menerapkan tata tertib penjaringan perangkat desa di Desa Bragolan.

"Harapanya, segera islah dan mereka ada titik temu," jelasnya.

Sementara itu, Evi Yuliana salah satu peserta penjaringan perangkat Desa Bragolan yang digugurkan oleh tim pelaksana penjaringan mengungkapkan, dirinya merasa tidak puas karena pada waktu mengikuti seleksi penjaringan perangkat desa berkas sudah lengkap namun sama tim pelaksana dikatakan tidak lengkap.

"Jadi kami yang digugurkan ini dimediasi, karena kami merasa didholimi dengan panitia. Kami juga belum ikhlas kalau dimediasi cuma dengan minta maaf karena jelas panitia juga mengakui kesalahan mereka," ungkapnya.

Evi menambahkan, kemungkinan dirinya kedepan akan mengambil langkah hukum untuk proses tersebut.

"Namun untuk titik temunya kami masih dalam pembahasan lebih lanjut karena mungkin masih akan dilakukan mediasi lagi. Saya berharap kedepan tidak ada lagi penjaringan perangkat desa seperti ini, pantia yang kurang profesional dan kecurangan ini sangat merugikan bagi kami," imbuh Evi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya