SUARA INDONESIA

DPRD Minta Pemkot Bertindak Cepat Antisipasi Kasus Omicron di Surabaya

Lukman Hadi - 14 February 2022 | 08:02 - Dibaca 1.54k kali
Peristiwa Daerah DPRD Minta Pemkot Bertindak Cepat Antisipasi Kasus Omicron di Surabaya
Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Faktur Rohman.

SURABAYA - Anggota DPRD Surabaya, Fatkur Rohman mengingatkan pemerintah kota (pemkot) untuk serius mengantisipasi lonjakan virus Omicron.

Fatkur mengatakan, pemkot harus segera mengambil langkah dan tindakan mengatasi kasus Omicron, tidak boleh terlambat sedikitpun.

"Kita sudah mengalami masa-masa berat sebelumnya, sudah saatnya untuk bisa punya skema antisipasi, OPD atau satgas yang ditugasi semestinya bisa membaca trennya seperti apa dan harus mengantisipasi sejak dini. Pemkot juga harus mulai mengajak seluruh stakeholder untuk berbicara," kata Fatkur yang juga Anggota Komisi A, Senin (14/2/2022).

Selain antisipasi versi OPD terkait untuk pencegahan penularan Omicron, Fatkur berpendapat bahwa program Kampung Tangguh bisa diaktifkan kembali jika diperlukan.

Karena menurut Fatkur, pemkot pastinya sudah berkomunikasi dengan para ahli virus dan ada analisa terkait ini.

Meski dalam mengambil kebijakan sudah menjadi otoritas wali kota, namun kata Fatkur, juga diperlukan masukan dari banyak pihak, misalnya dinkes, satgas covid yang ditunjuk atau bahkan para ahli terkait virus ini.

Ia menyarankan, kalau perlu bisa dibuat Forum Group Discussion (FGD) untuk membedahnya, memantau trennya, dan analisanya bisa dikirim ke Wali Kotaagar tidak terlambat seperti sebelumnya.

"Mau tidak mau kita harus mengakui jujur, di pandemi jilid 2, Surabaya sempat panik karena keterlambatan antisipasi walau akhirnya tertangani," pungkas Wakil Ketua Fraksi PKS itu.

Ia kembali menegaskan agar pengalaman sebelumnya bisa menjadi acuan dan jangan sampai terjadi lagi keterlambatan antisipasi, baik secara regulasi, prosedur, dan lain sebagainya termasuk yang terkait dengan masyarakat, tidak ribet di birokrasi.

"Kalau ribet di birokrasi sedang kebutuhan mendesak, bukan saja masyarakat bisa kecewa, namun korban bisa berjatuhan. Kasus hibah Kampung Tangguh yang sempat rumit di prosedur bisa menjadi pelajaran. Di saat seperti ini, prosedur harus bisa cepat dan fleksibel," bebernya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya