SUARA INDONESIA

Dinkop Ngawi Sidak "Bank Plecit" Temuannya Bikin Emosi

Ari Hermawan - 25 February 2022 | 11:02 - Dibaca 2.31k kali
Peristiwa Daerah Dinkop Ngawi Sidak
Harsoyo, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian saat melakukan sidak di beberapa lokasi kantor simpan pinjam berkedok koperasi, pada Kamis (24/2/2022). Foto: Ari Hermawan/ suaraindonesia.co.id

NGAWI - Maraknya "Bank Plecit" berkedok koperasi simpan pinjam yang meresahkan masyawakat Ngawi, Jawa Timur, membuat Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian langsung mengambil tindakan.

Tindakan tersebut diambil dengan melakukan sidak di beberapa lokasi yang menjadi kantor para pelaku usaha simpan pinjam berkedok koperasi yang izinnya diduga bodong.

"Ada tiga lokasi yang kita sidak, satu masuk desa Grudo, dan dua masuk Desa Beran. Semuanya kita temukan tak berizin," ujar Harsoyo Kepala Dinkop UKM dan Perindustrian, Jumat (25/2/2022).

Harsoyo mengungkapkan, dirinya sempat emosi saat sidak menemukan Kartu Keluarga (KK) dan Akte Kelahiran asli yang diduga milik nasabah sebagai jaminan pinjaman berceceran dan ditaruh dikantong kresek.

"Saya sempat emosi, ketika saya temukan jaminan pinjaman berupa KK dan Akte asli, berceceran tak terurus, bahkan di taruh dalam kantong kresek, ini jelas tak sesuai prosedur. Langsung saya perintahkan untuk berhenti operasional," ucapnya dengan nada tinggi.

Dikatakan Harsoyo, hasil dari sidak juga ditemukan adanya hal penyimpangan dalam pengelolaan keungan. Selain itu, juga ditemukan tidak adanya anggota koperasi atau nasabah yang menabung.

"Usaha milik perseorangan berkedok koperasi ini dalam pengelolaan keuangannya menyimpang, bunga mencapai 13 persen ini memberatkan masyarakat," katanya.

"Seharusnya prinsip koperasi itu, dari anggota untuk anggota, bunga itu untuk kesejahteraan anggota. Lha ini tidak ada, ini pelanggaran, kami akan terus melakukan sidak, dan akan kami tindak tegas, sangsinya hingga penutupan usaha koperasi yang tidak sesuai regulasi," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya