SUARA INDONESIA

Pemkot Probolinggo Kembali Gelontor Minyak Goreng Murah

Lutfi Hidayat - 01 April 2022 | 13:04 - Dibaca 1.12k kali
Peristiwa Daerah Pemkot Probolinggo Kembali Gelontor Minyak Goreng Murah
Warga Kota Probolinggo rela antre demi dapatkan minyak goreng murah (Diskominfo)

PROBOLINGGO - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo kembali menggelontor ribuan liter minyak goreng murah.

Operasi pasar minyak goreng murah itu kerja sama Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) dengan Koperasi Pegawai Negeri Sejahtera KORPRI.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, mengatakan langkah tersebut upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng karena harganya terus melambung tinggi.

 “Operasi pasar ini kita harus terus lakukan, ini kan momennya pas dengan bulan puasa. Tapi karena ada kemahalan minyak goreng, kami berusaha mencarikan solusi sehingga kehadiran pemerintah bersama KORPRI membantu untuk mencarikan yang lebih murah harganya sehingga meringankan warga masyarakat kota, khususnya. ungkapnya, Jumat (01/04/2022).

Habib Hadi menilai terjadinya antrean panjang karena tingginya minat masyarakat terhadap minyak goreng murah. 

Oleh karenanya, pendistribusian dipecah di 5 kecamatan se-Kota Probolinggo agar pembagian bisa merata.

"Kita pecah per-kecamatan sehingga pembagiannya lebih merata, walaupun tidak mencukupi semua kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriawati menyebut penghapusan Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah, memicu terjadinya kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

DKUPP mendistribusikan minyak goreng murah total sebanyak 7.200 liter.

Masing-masing kecamatan mendapat kuota 1.000 liter yang dijual seharga Rp. 38 ribu per-dua liter minyak goreng.

Sedangkan sisanya sebanyak 2.200 liter akan dijual pada Bazaar Ramadan Pemkot Probolinggo mendatang.

"Karena harganya terus naik, kami berupaya mendatangkan minyak goreng murah di masyarakat. Ini solusi Pemkot Probolinggo menyikapi mahalnya harga minyak goreng," jelasnya.

Seorang pedagang gorengan, Luluk merasakan dampak mahalnya harga minyak goreng.

Ia harus mengeluarkan biaya lebih besar karena dalam sehari membutuhkan 2-3 liter minyak goreng untuk keperluan usahanya.

"Saya terbantu kalau harganya murah. Sekarang semuanya mahal, pedagang kecil seperti saya kesulitan kalau harganya tak kunjung turun," ujarnya.

Meski pengiriman dari distributor minyak goreng sempat terlambat karena terjebak macet, namun warga tetap antusias demi bisa membeli minyak goreng murah.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV