SUARA INDONESIA

Tanggul Lahar Semeru Lumajang Jebol, Penambang Dituding Jadi Penyebabnya

Redaksi - 24 June 2022 | 09:06 - Dibaca 2.35k kali
Peristiwa Daerah Tanggul Lahar Semeru Lumajang Jebol, Penambang Dituding Jadi Penyebabnya
Tanggul penahan lahar Gunung Semeru Lumajang terlihat jebol (Foto: Joko/Suaraindonesia.co.id)

LUMAJANG - Jebolnya tanggul penahan lahar semeru di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejali yang ada di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, beberapa hari yang lalu diduga bukan hanya di sebabkan oleh lahar dari Gunung Semeru.

Namun, ada sinyalir hal itu disebabkan oleh ulah penambang pasir, dan ini akan berbuntut panjang.

Pernyataan itu disampaikan oleh pengurus Kongres Pemuda Indonesia (KPI) beserta Aliansi Masyarakat Pecinta Lingkungan (AMPEL) Lumajang yang selama ini kritis terhadap para penambang pasir yang ada di Lumajang.

Pihaknya juga akan melakukan somasi serta upaya hukum terhadap Managemen Tambang yaitu PT LJS yang diduga telah melakukan penambangan.

Mereka menilai, tidak adanya sesuai aturan teknis penambangan pasir karena terlalu dekat dengan tanggul penahan lahar semeru yang mengakibatkan rusaknya tangkis tersebut.

Seperti yang disampaikan Indra Hosy S H. Ketua KPI ketika dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, Jumat (24/07/2022) siang.


Dirinya mengatakan, jika teknis penambangan pasir milik SJ diduga telah melakukan penambangan yang dekat dengan tanggul lahar semeru.

Sehingga kegiatan itu berpotensi mengakibatkan kerusakan dan jebol.

"Senin depan kita akan melakukan somasi terhadap PT LJS mas, dan kita meminta untuk di lakukan pembenahan tanggul yang jebol agar di perbaiki, karena itu adalah uang rakyat yang di pakai oleh pemerintah, dan disitu kita temukan ada dugaan kesalahan teknis dalam melakukan penambangan",ujarnya Jumat (24/06/2022).

Lebih lanjut Hosy sapaan akrabnya menyampaikan, jika somasi yang di berikan terhadap PT LJS tidak ada tanggapan pihaknya bersama AMPEL akan melakukan langkah hukum baik pidana maupun perdata.

"Jika nanti, pihak managemen dari PT LJS tidak memberikan tanggapan atas somasi kita dan kita akan melakukan langkah hukum mas, baik itu pidana ataupun perdata, agar mereka tidak main-main, dan somasi juga kita tembuskan ke pemerintah daerah pusat serta Kapolres Lumajang",jelasnya.

Arsyad Subekti selaku Ketua AMPEL juga memberikan reaksi yang keras, terhadap para pelaku tambang yang ada di kawasan Daerah Aliran Sungai Rejali Desa Bago.

"Kita akan bersama sama melakukan somasi ini, bila perlu kita akan laporkan sampai ke pusat kalau dari pihak PT LJS tidak ada jawaban atas surat somasi kami, dan itu sudah jelas ada dugaan kesalahan mereka saat melakukan penambangan pasir, sampai sampai tanggul penahan Lahar Semeru itu rusak parah",tegas Arsyad Subekti saat di temui di kantor sekretariat bersama.

Sementara itu salah seorang manajemen PT LJS Veri saat dikonfirmasi melalui telfon selulernya mengatakan, jika itu bukan kesalahan dari pihaknya selaku penambang pasir.

Pihaknya juga membantah, kalau jebolnya penahan lahar jebol akibat penambangan pasir.

"Memang pengamatan dari warga itukan ada aktivitas alat dekat cek dam, memang betul dan tidak saya pungkiri. Jika ada pasir menggunung dan batu besar ya kita pindahkan kita buang kebawah seperti itu, kami mengambil langkah itu supaya tidak berbahaya," ungkapnya menjawab pertanyaan wartawan. (Joko)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya