GRESIK- Pertemuan antara Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, S. Hariyanto dengan Duta Pendidikan Best Advokasi Jawa Timur, Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya tampaknya kini membawa angin segar bagi masyarakat kabupaten Gresik, terkhusus masyarakat Bawean. Dalam hal ini di bidang Pendidikan.
Dalam pertemuan singkat dari kedua Pegiat Pendidikan di kabupaten tersebut, nampaknya sedang berbincang serius mengenai arah pendidikan di kabupaten Gresik untuk masa mendatang, yaitu mengenai bahasan 'Bawean Sebagai Pulau Pendidikan'. Kantor Dispendik Gresik, Jl. Arif Rahman Hakim, Selasa (05/07/22).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik S. Hariyanto menyampaikan, bersamaan dengan ditetapkannya ananda Shafa sebagai Duta Pendidikan kabupaten Gresik oleh Kadispendik per-hari ini (05/07), harapannya kedepan mampu saling bersinergi dalam merintis berjalannya program; Bawean sebagai Pulau pendidikan.
"Menjadi Duta Pendidikan Gresik, terutama dalam rintisan Bawean Sebagai Pulau Pendidikan. Sekaligus nanti buat kedepannya turut membantu menyampaikan informasi, mengenai model, progres dan programnya seperti apa, nanti bisa di sosialisasikan ke masyarakat," jelas S. Hariyanto, Selasa (05/07/22).
Dalam kesempatannya, Harianto menjelaskan, bahwa mengenai rencana jangka panjang kedepan, pulau Bawean nantinya akan terbagi menjadi beberapa prioritas program unggulan, yang menjadikan identitas Bawean sebagai Pulau pendidikan.
"Rencananya disana nanti akan ada tempat Kampung Bahasa, tempat Outbound dan tempat Diklat Pelatihan Vokasi. Kemudian, sekaligus bisa menarik minat masyarakat dalam bidang Pariwisata, sehingga geliat perekonomian di Bawean juga terbantu, dan taraf hidup masyarakat bawean turut naik," beber Kadispendik Gresik, Hariyanto.
Identiknya, rinci Hariyanto, Ia menyebut bahwa pembelajaran bahasa nantinya ada di bahasa Inggris dan bahasa Arab, desainnya seperti ruang inkubasi bahasa khusus pelajar-pelajar di kabupaten Gresik.
"Ya, untuk Kampung Bahasa nanti tempatnya ada di Kecamatan Tambak, desa Sukaoneng. Untuk bahasanya nanti fokus di bahasa Inggris dan Arab. Jadi, nanti di pulau Bawean akan menjadi seperti halnya tempat atau ruang inkubasi bahasa terkhusus bagi pelajar-pelajar dari Gresik," ungkap Hariyanto kepada suaraindonesia.co.id.
Dari situ, pihaknya berharap, melalui sinergi banyak pihak; Duta Pendidikan, Lentera Gika bersama Dinas Pendidikan, diharapkan mampu mewujudkan realisasi program Bawean sebagai Pulau pendidikan di tahun 2023 mendatang.
Sementara itu, Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya selaku Duta Pendidikan Gresik sekaligus Duta Pendidikan Best Advokasi Jawa Timur menyampaikan, saat ini pihaknya telah siap untuk jaring relawan melalui Yayasan Lentera Gika dan telah menyiapkan sejumlah fasilitator guna suksesi program Bawean sebagai Pulau pendidikan.
"Untuk dalam waktu dekat ini, Kita tim sedang mengurus administratif legal dari yayasan. Ditambah untuk saat ini kita sudah mempersiapkan Fasilitator-fasilitator handal yang nantinya turut mendampingi selama proses penjaringan relawan untuk terjun ke pulau Bawean," tutup Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rama Indra |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi