SUARA INDONESIA

3 Kali Aborsi, Tak Kunjung Dinikahi

Redaksi - 20 July 2022 | 16:07 - Dibaca 2.31k kali
Peristiwa Daerah 3 Kali Aborsi, Tak Kunjung Dinikahi
Ilustrasi oleh suaraindonesia.co.id

Mojokerto - Awal-awal berdiri Women Crisis Center (WCC) Mojokerto banyak dibanjiri remaja korban budak cinta (bucin). Mereka yang bingung mencari pundak untuk bersandar. Meluapkan kegundahan hatinya. Adalah N (21) datang dengan badan kurus kering. Ia diantar orang tuanya. Setelah memasuki kamar konsultasi, psikolog WCC menyiapkan tissue dan air. Benar adanya, Gadis berkulit putih langsat ini langsung menangis sejadi-jadinya. 

Ia mengaku sudah 3 kali aborsi korban hubungan terlarang dengan seorang oknum Penegak hukum. Lima tahun pacaran, ternyata tidak dapat meluluhkan hati calon mertuanya. Hubungannya tak kunjung mendapat restu. 

"Jadi N ini sudah lama berpacaran, lahir-batin sudah ia serahkan kepada pacarnya, namun tak kunjung dinikahi, " ungkap Yuni Safera ketua WCC Mojokerto Yuni Safera kepada media ini. 

Masih tergiang-giang di benak N, saat dijanjikan akan dilamar pacarnya. Orangtuanya yang seorang tukang bangunan gembira mendengar kabar itu. Ibunya sudah mulai membeli kebutuhan dapur, mulai menyiapkan keperluan acara yang lama yang di nantikan. 

Pagi pukul 07.00 WIB ruang tamu mulai disiapkan. Desas-desus kabar pertunangan hari itu sampai ke telinga tetangga. Pukul 11.30 WIB tidak kunjung datang. Sore sampai malam hari rombongan calon suami tidak kunjung juga datang.

N mulai tidak tenang. Ia menghubungi pacarnya namun tidak kunjung ada balasan. Nomornyapun tidak bisa dihubungi. 

Lalu, N berinisiatif mendatangi rumah si pacar. Jangankan dipersilahkan duduk, pintu pagarpun tidak dibukakan. Diatas motornya, ia sabar menunggu sampai keesokan harinya. Sekitar pukul 07.00 WIB, sang pacar baru pulang dari dinasnya. 

Bukan menyapanya, namun ia diusirnya. Hancur hatinya seketika itu, bingung, depresi hingga ia dipertemukan dengan WCC Mojokerto. 

Saat ini, ia bisa tersenyum dan beraktivitas. Perlahan ia mulai melupakan trauma buruknya. Bersama WCC, ia berusaha merajut asa yang sempat hilang. 

"Saya bersyukur bisa pulih lagi, walau trauma itu masih kerap saya alami, saya sudah memaafkan semua walaupun berusaha melupakan semuanya," tandasnya. 






» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya