SUARA INDONESIA

Padepokan Gus Samsudin Diminta Tutup, Warga Sudah Resah Sejak Lama

Ambang Hari Laksono - 01 August 2022 | 12:08 - Dibaca 2.66k kali
Peristiwa Daerah Padepokan Gus Samsudin Diminta Tutup, Warga Sudah Resah Sejak Lama
Gus Samsudin (Foto : Istimewa)

BLITAR - Kepala Desa (Kades) Rejowinangun Blitar, Bhagas Wigasto menjelaskan, mediasi alot terjadi antara perwakilan warga, dirinya dan Gus Samsudin yang berselisih dengan pesulap merah. Saat itu, warga berdemonstrasi dan menuntut agar padepokan ditutup sementara.

Salah satu tuntutan warga adalah agar Gus Samsudin menyelesaikan perseteruan dengan penyihir merah tanpa membawa nama Desa Rejowinangun.

Namun, Gus Samsudin dengan tegas menolak menutup pertapaannya setelah warga berdemonstrasi. Mediasi dilakukan setelah ratusan warga menggerebek padepokan Gus Samsudin, Minggu (31/7/2022). Demonstrasi yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan dan anak-anak dijaga oleh polisi.

Dalam mediasi yang digelar selama 1 jam di Polsek Lodoyo Barat, Gus Samsudin mengatakan tidak akan menutup padepokan.

Diketahui, beberapa hari terakhir ini, Gus Samsudin dan dukun merah sempat bentrok baik di media sosial maupun saat bertemu beberapa hari lalu di depan padepokan.

"Sampai kondisi kondusif, kami sepakat meminta pertapaan ditutup dulu. Agar masalah mereka (penyihir merah dan Gus Samsudin) diselesaikan dulu," kata Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022), dikutip dari Youtube.

Bhagas mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan warga merupakan puncak dari kerusuhan yang dirasakan warga. Demonstrasi juga berlangsung damai, meski sempat memanas karena aksi saling dorong.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ambang Hari Laksono
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya