SUARA INDONESIA

Tekan Angka KDRT dan Kekerasan Terhadap Anak OAP, LMA Keerom Gelar Sosialisasi

Mustakim Ali - 01 September 2022 | 20:09 - Dibaca 1.67k kali
Peristiwa Daerah Tekan Angka KDRT dan Kekerasan Terhadap Anak OAP, LMA Keerom Gelar Sosialisasi
Suasana sosialisasi LMA Keerom terkait KDRT dan kekerasan terhadap anak asli Papua di Hotel Arso Grand, Kamis (01/09/2022).

KEEROM - Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Keerom mengadakan sosialisasi terkait Tindak Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan Kekerasan terhadap anak untuk Orang Asli Papua (OAP) yang berlangsung di Hotel Arso Grand, Kamis (01/09/2022).

Dalam kesempatannya, Ketua LMA Keerom, Marinus Hisage menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan program LMA Keerom tahun anggaran 2022 yang bersumber dari dana Otsus.

LMA menyampaikan apresiasi kepada Bupati Keerom yang telah memberikan dukungan dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi ini.

"Dalam sosialisasi ini kita membahas tentang KDRT, kekerasan terhadap anak asli Papua, resiko hukum atas segala bentuk tindak kekerasan dan juga kenakallan remaja yang lainnya," uja Marinus Hisage.

Ketua LMA Keerom itu menjelaskan bahwa, kasus KDRT dan kekerasan pada anak di Keerom angkanya sangat tinggi, sebagian besar pelakunya laki-laki namun ada juga perempuan. Menurutnya, kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak ini disebabkan oleh berbagai faktor.

"Yang sering terjadi di lingkungan masyarakat itu dikarenakan miras, ganja, narkoba, pernikahan dini dan kurangnya pemahaman masyarakat terkait resiko hukum yang akan menjerat setiap pelaku tindakan kekerasan," tuturnya.

Ketua LMA mengakui, kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan masing-masing kampung lebih khususnya kampung asli, kategori peserta yakni tokoh adat, para ondo atau kepala suku, dan juga aparat kampung hinga kepala distrik.

"Untuk mencapai target, tentu kita harus libatkan semua pihak, baik itu pemerintah, aparat hukum, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat adat. Setelah ini LMA akan melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat," ungkapnya.

Dirinya mengakui, kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak akan menjadi salah satu program LMA untuk menekan kesenjangan di tengah masyarakat khususnya masyarakat kampung asli Papua di Kabupaten Keerom.

"Kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak ini jika dibiarkan akan berdampak pada generasi keerom lebih khususnya masyarakat asli Papua. Karena untuk menyiapkan generasi yang unggul dan berkualitas haru dengan keluarga yang berkualitas juga. Untuk itu, komitmen LMA agar bisa menekan angka kasus ini," tutupnya.

Mewakilipesertasosialisasi, Kepala Suku Kampung Sawanawa, Donatus Isomo manngakui siap mendukung program LMA Keerom dalam menseriusi atau menekan angka kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak khususnya masyarakat asli.

"Kami sangat mendukung dan siap kawal LMA untuk mengurangi angka kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak ini," ujarnya.

Donatus berharap ada upaya LMA Keerom, Pemda dan juga pihak penegak hukum untuk memutuskan rantai penyebab kasus KDRT dan kekerasan terhadap anak ini seperti miras, ganja dan sejenisnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Mustaqim Ali

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya