SUARA INDONESIA

Rumah Pasutri Banyuwangi Disatroni Komplotan Bercelurit, Polisi Ungkap Dugaan Motif Pelaku

Muhammad Nurul Yaqin - 27 September 2022 | 14:09 - Dibaca 1.51k kali
Peristiwa Daerah Rumah Pasutri Banyuwangi Disatroni Komplotan Bercelurit, Polisi Ungkap Dugaan Motif Pelaku
Polisi olah TKP rumah pasutri di Lingkungan Kluncing, Kelurahan/Kecamatan Giri, Banyuwangi, yang disatroni empat orang bercelurit, Selasa (27/9/2022). (Istimewa).

BANYUWANGI - Rumah pasangan suami istri (pasutri) di Lingkungan Kluncing, Kelurahan/Kecamatan Giri, Banyuwangi, yang disatroni empat orang bercelurit, pada Selasa (27/9/2022) dini hari. Polisi tengah mendalami kasus tersebut.

Kepolisian menduga motif komplotan pelaku itu adalah pencurian dengan kekerasan. Pasalnya, ada salah satu barang milik korban yang hilang, serta dalam aksinya pelaku juga berbuat kekerasan pada salah satu korban.

"Belum diketahui secara pasti, namun secara analisa dan hasil pemeriksaan di TKP ada salah satu barang yang hilang, dugaan sementara adalah pencurian dengan pemberatan atau kekerasan," ucap Wakasatreskrim Polresta Banyuwangi Iptu Badrudin Hidayat.

Hidayat menyebut, aksi kekerasan pelaku kepada salah satu korban bisa jadi adalah bentuk kekesalan. Karena saat menyatroni rumah tersebut tidak ada barang berharga yang bisa dibawa.

"Diduga karena tidak menemukan barang berharga, para pelaku memukuli pemilik rumah," ujarnya.

Sementara, lanjut Hidayat, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Polisi saat ini tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi. "Masih kami dalami," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah pasutri yang disatroni komplotan pria bercelurit itu milik pasangan Nurhayik (67) dan Misrinah (55).

Insiden tersebut berlangsung sekitar sekitar pukul 01.30 WIB. Komplotan pelaku total berjumlah 4 orang. Mereka masuk ke dalam rumah lewat pintu samping. Saat beraksi mereka juga menggunakan penutup wajah.

Saat itu korban tengah tertidur pulas. Namun secara tiba-tiba dua pelaku langsung menuju ke tempat tidur Nurhayik. Sementara dua pelaku lain mendekat ke tempat tidur Misrinah. Karena kedua korban berada di tempat tidur yang berbeda. Namun posisinya masih berdekatan.

Misrinah kemudian mendapat ancaman dari pelaku dengan mengulanginya menggunakan sebilah celurit agar tidak teriak. Sementara pelaku lain membabi buta menghajar Nurhayik sambil membekap korban dengan bantal.

Aksi mereka baru terhenti setelah Nurhayik memberontak dan menggigit jari salah satu pelaku. Karena kaget, pelaku langsung berteriak kesakitan. Selanjutnya mereka berempat bergegas pergi meninggalkan rumah korban.

Akibat kejadian itu, Nurhayik mengalami luka robek di bagian kepala belakang. Wajah pria berbadan kekar ini juga tampak bengkak dan lebam. Korban pun sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit dan setelahnya diperbolehkan melakukan rawat jalan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : M Ainul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV