JEMBER - Selain air sumur warga Cluster Diponegoro Land Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari SPBU 54-681-14, sumur SDN Glagahwero 1 disinyalir juga mengalami hal yang serupa.
Kepala SDN Glagahwero 1, Mukhlis mengatakan, diakuinya air sumur itu mulai terasa berbau BBM sejak sebulan lalu. Namun sampai saat ini, baunya masih menyengat.
Bahkan, Muklis sempat mengajak wartawan untuk melihat langsung kondisi air sumur di lembaganya.
"Terasa menyengat sekali, sejak semingguan ini. Apalagi kalau pagi, itu kuat sekali baunya," ucapnya, Jumat (21/10/2022).
Pernyataan senada dikatakan salah seorang guru bernama Imam Syafii. Menurutnya, kejadian seperti itu bukan hanya sekali saja. Beberapa tahun lalu juga pernah terjadi.
"Pihak terkait juga pernah mengambil sample dan dibawa ke laboratorium. Namun, ketika kami menanyakan hasil laboratorium, tidak ada jawaban," imbuhnya.
Selain itu, Imam juga menyayangkan tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah setempat maupun pihak SPBU. Bahkan tidak ada kompensasi juga.
"Makanya dengan kejadian kali ini kami berharap kepada pihak terkait agar bertanggung jawab. Jangan sampai tidak ada kejelasan seperti yang dulu," tutupnya.
Di sisi lain, bagian pengawas SPBU Anwar Nuris, mengaku sudah menerima informasi terkait sumur warga yang diduga tercemar BBM. Pihaknya juga telah menindaklanjuti keluhan warga tersebut.
"Kami sudah mengambil sample di lima titik rumah warga terdekat. Memang airnya berbau. Kita masih menunggu hasil labnya," ungkapnya.
Kendati demikian, Anwar membantah tudingan bahwa air sumur tercemar BBM. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan air berbau menyengat.
Dirinya berlasan, salah satunya karena kadar zinc atau ZN yang terbawa hujan. Jadi belum tentu dari BBM.
"Nanti malam, pukul 20.00 WIB, kami akan cek ke lokasi lagi. Kami bersama Pertamina," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, air sumur warga perumahan Cluster Diponegoro Land diduga tercemar BBM hingga berbau menyengat.
Warga setempat juga sudah mengadukan kepada pihak SPBU. Selanjutnya mereka menunggu jawaban dari pihak terkait.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi