BANYUWANGI - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Pangdam V Brawijaya Nurchahyanto, dan Forkopimda Jatim mengikuti Apel gelar pasukan TNI-POLRI dan Pemprov Jatim yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Senin (7/11/2022) pagi.
Pangdam V Brawijaya Nurchahyanto, mengatakan Apel gelar pasukan TNI-Polri dan Pemda provinsi Jatim dalam rangka membantu pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Bali.
Kegiatan Apel bertujuan mengukur sejauh mana kesiapsiagaan baik dari unsur TNI, polri dan Pemda dalam melaksanakan tugas membantu pengamanan KTT G20 Bali.
"Sebagai bentuk antisipasi. Di mana Pemprov Jatim yang lokasinya bersebalahan dengan Provinsi Bali, di mana akan dilaksanakannya KTT G20," imbuhnya.
Nurchahyanto memaparkan, Segala kesiapan, baik personel sarana dan prasarana harus dipastikan siap untuk menyambut kedatangan para kepala negara, kepala pemerintahan dan seluruh peserta KTT G20.
"Perlu diketahui, bahwa akhir-akhir ini perkembangan dinamika geopolitik dunia bergejolak. Seperti inflasi Rusia dengan Ukraina, sehingga berdampak secara luas," ucapnya.
Menurut Nurchahyanto, berbagai isu gejolak ekonomi dunia, krisis energi, keuangan dan masih terjadinya gerakan terorisme dan radikalisme yang masih menjadi ancaman yang serius bagi kedaulatan NKRI. Sehingga perlu penanganan serius dalam pengamanan KTT G20.
Pertemuan KTT G20 di Bali yang dijadwalkan pada 15 sampai 16 November 2022 bukanlah pertemuan yang biasa. Karena berkaitan dengan forum utama kerjasama ekonomi global yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian yang besar.
Forum ini mewakili lebih dari 75 persen perdagangan dunia yang dihadiri oleh tokoh penting, kepala negara dan kepala pemerintahan negara besar.
Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dan menjadi tempat penyelengaraan KTT G20, merupakan sebuah kepercayaan dan kehormatan serta kebanggaan.
Namun dibalik itu, terdapat tanggungjawab yang besar dan tantangan untuk memastikan pelaksanaan KTT G20 dapat berjalan aman, lancar dan berhasil.
Posisi provinsi Jatim bersebelahan dengan Bali. Maka dari itu, TNI-Polri dan Pemprov Jatim punya kewajiban menciptakan suasana aman di wilayah setempat.
"Beberapa titik yang akan menjadi prioritas penguatan pengamanan. Seperti di pelabuhan ASDP. Titik penyeberangan dari sini ke bali. Bandara Banyuwangi, titik objek vital seperti di PLTU Paiton. Kami membantu memperkuat pengamanan PLTU paiton untuk memastikan operasional PLTU Paiton tidak terganggu dalam rangka suplai listrik ke Bali," pungkasnya.
Personel yang ikut gelar pagi ini sebanyak 709 personel gabungan TNI, polri dan Pemda. Dibantu kelompok masyarakat. Seperti PMI, Senkom maupun Orari.
Selain Emil Dardak dan Nurchahyanto, hadir juga Pangkoarmada II, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto, Kabinda Jatim, Kadisops Lanut Abdurahman Saleh, Asops, Kasdam, Danrem 083 Baladika Jaya, Asintel, Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Kalanti Jatim serta Bupati Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Moh.Husnul Yaqin |
Komentar & Reaksi