SUARA INDONESIA

Gegara Sekujur Tubuh Banyak Ruam, Seorang Pria di Jember 'Dikucilkan'

Muhamad Hatta - 31 January 2023 | 12:01 - Dibaca 2.30k kali
Peristiwa Daerah Gegara Sekujur Tubuh Banyak Ruam, Seorang Pria di Jember 'Dikucilkan'
Saudara Eko membantu membersihkan serpihan kulit kering akibat ruam disekujur tubuh.

JEMBER - Pria bernama Eko Hamzah Hadi (37) warga Lingkungan Sumberdandang, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, mengalami penyakit aneh sejak sebulan yang lalu.

Kondisi tak lazim itu, muncul banyak ruam di sekujur kulitnya.

Upaya pengobatan secara alternatif maupun medis, sudah dilakukan pria berumur 37 tahun ini.

Namun, dengan kondisi penyakitnya yang dinilai aneh, Eko kini tidak bisa bekerja dan, bahkan gegara penyakit ruam sampai dikucilkan warga di lingkungan rumahnya.

Saat ditemui di rumahnya, pria yang dulu bekerja sebagai buruh angkut di toko sandal Surabaya itu. Mengaku hanya bisa pasrah, dengan kondisi penyakit yang dideritanya.

“Awalnya muncul penyakit saya ini, di bagian pundak dan punggung saya. Awal itu gatal dan panas kemudian saya garuk. Tapi semakin lama, semakin banyak, dan jadi sekujur tubuh banyak ruam ini,” kata Eko saat ditemui di rumahnya, Selasa (31/1/2023).

Dalam kurun waktu sebulan, lanjut Eko, ruam di sekujur tubuhnya malah semakin banyak dan dengan cepat merata.

“Saat itu saya masih kerja di Surabaya, sama bos saya disuruh periksa di puskesmas Perak Timur. Di sana sempat diperiksa, dugaannya HIV atau sipilis. Tapi setelah hasil lab keluar, hasilnya negatif semua. Diagnosanya, penyakit saya ini katanya psoriasis vulgaris,” ujarnya.

“Penyakit psoriasis vulgaris itu, katanya dokter tidak bisa sembuh tapi bisa diminimalisir dengan obat. Karena ada masalah sistem kekebalan tubuh, juga tidak menular,” sambungnya.

Dengan kondisi sakit yang diderita dan tidak kunjung sembuh. Eko pun terpaksa harus berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya di Jember.

Namun, saat pulang bermaksud untuk mengobati penyakitnya, warga dan tetangga malah mengucilkan Eko.

“Saya maklum dengan kondisi ini, saya sendiri juga agak risih apalagi juga dengan penyakit saya. Tapi bagaimana lagi, saya harus sabar. Alhamdulillah pengobatan medis juga terbantu dengan program kesehatan di Jember. Awal saya ke Puskesmas, kemudian dirujuk ke RSD dr. Soebandi. Saya dapat pelayanan dan perawatan kesehatan gratis. Tapi memang ada obat khusus yang tidak bisa tebus, karena biayanya. Ya saya berharap bisa membeli obat itu. Kemudian saya bisa kembali bekerja dan kembali bersosialisasi dengan masyarakat,” tuturnya.

Terkait penyakit yang dialami Eko itu, Ketua RT setempat Muhammad Lukman Kurniawan mengaku memberikan dukungan moril dan juga ikut mengawal proses pemeriksaan yang dilakukan.

“Namanya juga tetangga dan warga kami, tentu kita bantu. Meskipun warga menggunjing atau mencibir. Semoga Mas Eko bisa sabar. Tapi proses pemeriksaan dari puskesmas sampai rumah sakit terus kita kawal kok,” kata Lukman saat dikonfirmasi terpisah.

Adanya cibiran atau cemoohan, bahkan ungkapan risih dari warga, dinilai Lukman adalah hal yang lumrah.

“Mohon dimaklumi adanya hal itu. Tapi kita semua warga berharap kesembuhan dari penyakitnya Mas Eko. Sekarang yang dibutuhkan obat pendukung, yang memang belum bisa dikover (ditanggung) program kesehatan gratis pemerintah. Ya semoga ada solusi untuk kesembuhan Mas Eko,” ujarnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhamad Hatta
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya