PASURUAN - Penutuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lapan Watukosek menyita banyak perhatian. Sejumlah masyarakat yang peduli terhadap keberadaan BRIN Lapan, melakukan berbagai aksi.
Dari menyalakan lilin massal dan beragam aksi lain. Bahkan terakhir, Forum Komunikasi Astronom Amatir Lintas (Fokalis) Jawa Timur, mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan. Mereka meminta dukungan politik, agar BRIN Lapan Watukosek dibuka kembali.
Ketua FOKALIS Jatim, M. Toyib menguraikan, penutupan BRIN Lapan Watukosek merupakan hal yang sangat merugikan. Karena, BRIN di Watukosek ini adalah salah satu pusat riset dan penelitian yang memiliki banyak keunggulan dan kelebihan.
"BRIN Lapan ini, salah satu tempat pengamatan matahari milik Indonesia yang membanggakan," katanya, Rabu (15/02/2023).
Apalagi, dari sisi letak, keberadaannya sangat strategis, dan sangat sulit dicarikan penggantinya. Karena berada di ketinggian yang cukup ideal. Ada di perbukitan dan sangat direkomendasikan untuk bidang astronomi, jauh dari pemukiman padat penduduk.
BRIN Lapan Watukosek juga sudah menjalin kerjasama internasional dengan beberapa lembaga penelitian internasional. Untuk menjalin kerjasama itu harus memenuhi syarat yang berat.
Lembaga Internasional yang bekerja sama dalam bentuk real time data sharing dengan BRIN Lapan Watukosek, diantaranya adalah National Aeronautics and Space Administration (NASA) – Amerika Serikat.National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) – Amerika Serikat, Solar Influences Data Analysis Center (SIDC) – Belgia, National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) – Jepang.
“Jenis-jenis data penelitian yang di-sharing secara realtime oleh pihak BRIN Lapan Watukosek antara lain: flare, sunspot, early warning sun activity, ozon permukaan, ozon total, dan ozon vertikal,” tambahnya.
Hal inilah yang membuatnya mendorong. Agar BRIN Lapan dibuka kembali.
"Opsi lainnya, Pemkab Pasuruan bisa mengakuisisi BRIN Lapan," tukasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan mengaku prihatin dengan penutupan BRIN tersebut. Karena bagaimanapun, BRIN Lapan menjadi satu-satunya pengamatan matahari terbaik. Bahkan di ASEAN.
Ia menegaskan, secapatnya akan mengirimkan surat ke BRIN dan Komisi VII DPR RI agar BRIN Lapan Watukosek diaktifkan kembali dengan mempertimbangkan asas manfaatnya.
“Jujur kami atas nama ketua DPRD sangat prihatin mendengar kabar ini. Padahal, diketahui bersama BRIN Lapan Watukosek ini banyak sekali prestasi dan manfaatnya. Kami minta jangan ditutup karena ini satu - satunya tempat pengamatan matahari terbaik,” bebernya.
Sedangkan untuk opsi akuisisi BRIN Lapan Watukosek dari pemerintah pusat ke daerah, ia mengaku masih akan mendiskusikan ini bersama dengan Bupati dan stakeholder terkait.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi