BONDOWOSO - Sinung Sudrajat, Sekretaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespon Munandar Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (BSBK) Bondowoso, setelah melontarkan pernyataan kontroversial diduga sebut nama 3 elit politik kena persoalan dugaan penyimpangan bantuan traktor 2017-2018.
Terkait hal itu Sinung menyayangkan sikap eks mantan Kepala Dinas Pertanian (Disperta) justru malah memperkeruh suasana.
Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini pun meminta kepada Munandar untuk segera mencabut pernyataannya yang telah membuat gaduh, seperti halnya yang disampaikan Ketua DPRD dan Wakil Bupati Bondowoso.
"Tentunya saya juga tidak dapat menerima pernyataan itu, yang seolah-olah saya divonis bersalah oleh eks mantan Kadisperta Bondowoso," kata Sunung, Minggu (19/2/2023).
Lebih lanjut, Sinung menyatakan, biarlah pihak yang berwenang bekerja dengan nyaman tanpa merasa terganggu dengan suasana tidak kondusif.
Dia juga meminta kepada semua pihak untuk tetap menghormati proses hukum yang tengah dilakukan Kejaksaan Negeri Bondowoso.
"Dukungan tentunya wajib kita berikan. Mari kita hormati proses yang sedang berjalan, kita serahkan semuanya kepada ahlinya yang tentunya dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, mantan eks Kadisperta Bondowoso diduga 'menuding' nama Tiga elit politik Bondowoso yakni Ketua, Sinung Wakil Ketua DPRD, dan Wabup akan terkena persoalan bantuan traktor yang berpotensi masalah.
"Kasus itu yang kena Wabup, Pak Ketua dan Sinung,” tulis Munandar lewat akun Whatsapp ketika dikonfirmasi media soal bantun 60 tahun 2017-2018, Jumat (17/2/2023).
Lebih lanjut, Munandar juga meminta agar tidak menghiraukan pemberitaan soal bantuan traktor, yang pada saat ini sudah mencuat di media.
"Biarkan sudah, jangan dihiraukan dik (Red bahasa madura, Torot Lah, Jek Ejebin lek. Iyyeh dinah ambu bahas jeriyeh). Biarkan sudah, capek, berhenti bahas itu sudah," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi