SUARA INDONESIA

Momen Mengharukan Saat Seorang Tukang Becak Antar Putrinya Diwisuda

Redaksi - 25 February 2023 | 22:02 - Dibaca 1.76k kali
Peristiwa Daerah Momen Mengharukan Saat Seorang Tukang Becak Antar Putrinya Diwisuda
Mahrudi, Seorang Tukang Becak Saat Menemani Anaknya Wisuda (Foto : Nanang/suaraindonesia.co.id)

BANYUMAS - Acara wisuda yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (25/2/2023) sedikit berbeda dengan tahun -tahun sebelumnya. 

Hal itu karena munculnya seorang pria tua yang mengayuh becak dan membawa putrinya untuk diwisuda. Kehadiran tukang becak bersama istri dan putrinya ini menarik perhatian peserta wisuda.

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jebul Suroso bahkan langsung menyambut calon wisudawan tersebut.

Begitu bertemu rektor, tangis haru tak bisa dibendung Mahrudi Jatun (50), seorang tukang becak warga RT 02 RW 10, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas ini.

Mahrudi mengantarkan anaknya bernama Ema Muktiani (23) yang wisuda di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). 

Rektor kemudian memeluk pria yang sudah puluhan menjalani profesi sebagai penarik becak sementara istrinya hanya seorang ibu rumah tangga yang sekaligus bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga.

"Saya sangat bersyukur Alhamdulilah anak saya bisa kuliah. Walau sebagai tukang becak saya bisa kuliahkan anak di UMP hingga lulus. Ya Allah terimakasih," ucap Mahrudi.

Ia menuturkan, keseharian sebagai penarik becak dapat penghasilan Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. Sebagian uang tersebut disisihkan untuk ditabung agar bisa membayar uang semesteran anaknya.

"Alhamdulilah setiap kalau mau bayar SPP, uang itu ada dan akhirnya bisa untuk membayar SPP," ujar Mahrudi yang selama ini biasa mangkal di pertigaan pondok Alfalah, Jatilawang.

Setelah lulus ini, Mahrudi berharap anaknya dapat segera kerja dan bisa ke depannya membahagiakan orangtua. 

Sementara, Ema Muktiani merupakan anak kedua, dari dua bersaudara. Sejak sekolah anak perempuannya itu memang tergolong anak pintar.

Selama sekolah dan kuliah, Erna mengaku sering minder dengan teman-temannya, karena ayahnya seorang tukang becak.  

"Bahkan pada saat mau wisuda saya agak ragu, tetapi saya kemudian justru bangga punya bapak tukang becak, tapi bisa sukses menjadikan anaknya sarjana," tutur Erna. 

Erna mengaku sejak sekolah bercita-cita menjadi guru. Dan kini harapan itu terkabul. Setelah ini, ia akan segera mencari pekerjaan yang sesuai bidangnya. Agar bisa membantu ekonomi orang tuanya.

Jebul Suroso mengatakan, wisuda kali ini sangat istimewa karena kehadiran seorang yang sangat menginspirasi. 

"Seorang ayah yang berprofesi sebagai penarik becak, berhasil menjadikan anaknya sarjana. Bukan bermaksud merendahkan profesi tersebut. Namun kesungguhan orang tua yang patut ditiru dalam memperjuangkan anaknya menjadi orang sukses," ujar rektor.

Menurut rektor, pada wisuda ke 70 di Gedung Ukhuwah Islamiyyah, kampus UMP Purwokerto ini dihadiri juga Pemerintah Kabupaten Belitung.

Suroso juga mengatakan UMP berencana akan membuka Program Studi di luar Kampus Utama (PSDKU). (Nanang)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV