SUARA INDONESIA

Tak Kuat jadi Korban Bully, Bocah SD di Banyuwangi Pilih Bunuh Diri

Muhammad Nurul Yaqin - 28 February 2023 | 11:02 - Dibaca 1.97k kali
Peristiwa Daerah Tak Kuat jadi Korban Bully, Bocah SD di Banyuwangi Pilih Bunuh Diri
Polisi olah TKP bocah SD tewas gantung diri diduga karena kerap mendapat bullying di sekolah. (Istimewa).

BANYUWANGI - Sungguh tragis, seorang bocah laki-laki di Banyuwangi memilih bunuh diri diduga tak tahan karena kerap mendapat perundungan atau bullying di sekolah.

Korban adalah MR (11), seorang pelajar kelas 4 SD di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Bocah ini mengakhiri hidup dengan gantung diri. Tubuhnya ditemukan menggantung dengan seutas tali plastik di dapur rumahnya. 

Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi mengatakan, korban ditemukan gantung diri pada Senin (27/2/2023) kemarin

Korban pertama kali diketahui oleh ibunya, Wasiah (50), usai pulang dari sawah. Kala itu, dia memanggil korban. Namun tak ada jawaban. 

Betapa terkejutnya, ketika membuka dapur, terlihat korban sudah menggantung. Ibu korban berteriak meminta tolong. Termasuk, menghubungi anaknya yang lain. 

Tak berselang lama, anaknya tiba. Mereka kemudian menurunkan tubuh korban, lalu dilarikan ke klinik. Saat diturunkan, nadi korban masih berdenyut. 

"Namun nahas, nyawanya tak tertolong. Korban keburu meninggal begitu tiba di klinik," ujar Kapolsek, Selasa (28/2/2023).

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan olah TKP. Hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban nekad mengakhiri hidup lantaran minder. 

Hampir setiap hari, korban yang berstatus yatim selalu dibully teman-temannya. Korban juga tak kuat ketika selalu dikatakan kurang mampu. 

Ibunya hanya buruh harian. Setiap pulang sekolah, korban selalu menangis dongkol. 

“Jadi, korban minder akibat selalu dibuli. Akhirnya, nekat gantung diri,” jelas Kapolsek. 

Keluarga juga menolak dilakukan autopsi. Usai diperiksa medis, pihak keluarga membawa pulang korban dan dimakamkan. 

Dari lokasi, polisi mendapati seutas tali yang digunakan korban gantung diri. Selama ini, korban terbilang pendiam. Sehingga, ketika dibully teman-temannya hanya dipendam dalam hati. Rasa dongkolnya diungkapkan dengan menangis di rumah. 

"Ayah korban sudah meninggal. Korban tinggal bersama ibu dan kakaknya," ujar Kapolsek.

*Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya