SUARA INDONESIA

LSD Jadi Ancaman Baru bagi Peternak Setelah PMK, Sumenep Nihil Kasus

Wildan Mukhlishah Sy - 10 May 2023 | 12:05 - Dibaca 946 kali
Peristiwa Daerah LSD Jadi Ancaman Baru bagi Peternak Setelah PMK, Sumenep Nihil Kasus
Ilustrasi. Foto: suara.com

SUMENEP- Setelah hadirnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat mewabah dan merugikan pemilik hewan ternak beberapa waktu lalu, kini muncul ancaman baru bagi para peternak yakni, Lumpy Skin Disease (LSD) infeksius.

LSD sendiri, merupakan sebuah infeksi atau penyakit yang menyerang sejumlah hewan ternak berupa sapi dan kerbau, yang kini mulai merebak pada beberapa daerah di wilayah Jawa Timur dan membuat resah masyarakat, terutama para peternak. 

Kendati demikian, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep Zulfa mengungkapkan, hingga saat ini di Kabupaten Sumenep sendiri kasus tersebut masih nihil. 

Pasalnya, kata dia masih belum ada hewan ternak baik sapi maupun kerbau di Sumenep yang terkonfirmasi mengidap LSD. 

"Belum ada konfirmasi," ungkapnya, kepada media, Rabu (10/5/2023). 

Meski begitu, pihaknya meminta agar para pemilik hewan ternak tetap waspada dan tidak menganggap enteng hadirnya penyakit yang ditularkan oleh LSD virus tersebut. 

Diinformasikan untuk ciri-ciri hewan ternak yang terkena LSD diantaranya muncul benjolan pada kulit sapi, terutama di bagian leher, punggung dan perut. Bahkan, terdapat beberapa benjolan yang mengeluarkan nanah. 

Selanjutnya, hewan ternak juga akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu.

Zulfa menekankan kepada para peternak, agar terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan hewan ternak yang dimiliki.

Serta segera melaporkan ke DKPP Sumenep jika mengetahui adanya hewan yang terindikasi LSD, sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. 

"Tetap waspada dan tingkatkan surveilans monitoring," tandasnya. (Will) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV