SUARA INDONESIA

Pejabat Kemensos Diminta Hargai Karya Jurnalistik Wartawan

Redaksi - 11 June 2023 | 08:06 - Dibaca 2.55k kali
Peristiwa Daerah Pejabat Kemensos Diminta Hargai Karya Jurnalistik Wartawan
(Kiri) Bahrullah, Redaktur Suaraindonesia.co.id saat bersama Eko Pamuji Sekretaris PWI Jawa Timur (Foto Istimewa)

JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Redaktur media Suara Indonesia Bahrullah, minta pejabat Kementerian Sosial RI bisa menghargai karya jurnalistik yang dihasilkan oleh wartawan.

Menurut Bahrul, komentar salah seorang pejabat Kementerian Sosial RI Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Mahalayati, terkesan kurang profesional.

Bahrul juga menyayangkan, statement yang menyebut, bahwa media belum menjelaskan kalau rumah nenek Sati sudah direhab 3 kali.

"Padahal, berita lanjutan (running) langsung muncul di hari yang sama. Kepala Desa Gunungmalang sendiri yang menyatakan. Tim kami turun dan ada rekamannya," terang Bahrul, Minggu (11/06/2023).

Bahkan, kata Bahrul, saat berita muncul link berita langsung tersebar dan salah seorang mitra Dinas Sosial Jember dikirimi agar disampaikan langsung ke Kemensos.

"Saat Dinas Sosial Jember turun membawa bantuan, wartawan kami naik lagi memberitakan. Termasuk saat membujuk untuk dirawat dan dibawa ke Liposos," paparnya.

Sebagai pekerja media, dirinya memandang bahwa oknum pejabat Kemensos terkesan hanya melakukan pembelaan sendiri tanpa cek dan update.

"Namun media yang terkesan tersudutkan. Padahal berita sudah berimbang. Karya jurnalistik itu dilindungi oleh Undang-undang Pers," terang Bahrul.

Bahrul memaparkan, dengan adanya media yang berani memberitakan seharusnya pihak-pihak terkait berterimakasih.

"Yang tidak tahu menjadi tahu, yang belum tergerak bisa berbuat. Karena memang fungsi kami sebagai corong masyarakat," urainya.

Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bondowoso ini pun menyampaikan, bahwa wartawannya dalam melaksanakan tugas untuk menghasilkan karya jurnalistik butuh proses panjang.

"Banyangkan, dari pusat kota turun langsung ke lokasi, melewati jalan parah melewati hutan, mengejar narasumber, cek dan ricek, direkam, baru dirapatkan di keredaksian baru muncul berita. Ini tiba-tiba terkesan dianggap memberitakan kurang," sebutnya.

Maka dari itu, pihaknya meminta kepada pejabat Kemensos RI untuk mencabut pernyataan dan memberikan klarifikasi terkait itu.

"Media mana yang dimaksud, karena media kami yang lebih dulu memberitakan. Tolong dijelaskan," pintanya.

"Saudara Sati tidak kita tulis, karena kondisi rumahnya masih layak dan lebih memprihatinkan Sati. Kita juga menghargai, agar dinas tidak tambah PR banyak," tutup anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini.

Sampai berita ini ditulis, pihak pejabat Kemensos RI belum berhasil dikonfirmasi oleh wartawan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV