JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Niwar (77) warga Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, enggan tinggal bersama anaknya dan memilih tidur di bekas kandang sapi yang terbuat dari anyaman bambu ukuran 4X4 meter yang reot.
Hal itu dikarenakan terbuai oleh sejumlah orang penting berseragam, yang datang mengambil foto dan mengukur pekarangan rumahnya serta menjanjikan akan membangunkan rumah.
Sebagian warga menilai, selama enam bulan lamanya menunggu, peran pihak pemerintah setempat dalam hal ini Kepala Desa Harjomulyo dipertanyakan karena terkesan lamban.
Padahal, menurut warga, anggaran dana desa dari pemerintah di desa tersebut cukup fantastis dan tidak akan habis, jika digunakan untuk membangun rumah Niwar.
“Pak Sutomo memang tidak minta. Kami siap bangun rumah itu, cuma tidak boleh sama Pak Kades, disuruh nunggu terus -Red,” ungkap salah satu Narsum yang enggan disebutkan namanya lewat rekaman yang beredar, Rabu(28/06/2023).
Bahkan, putranya sendiri saat ditanya wartawan dengan sadar mengakui, kepala desanya jarang datang menanyakan dan hanya terlihat berapa kali.
“Jarang terlihat. Yang sering datang pak kampung, tidak tahu kemana pak kades. Tapi datang, waktu kayu roboh,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Harjomulyo Kartono, saat dikonfirmasi lewat selulernya mengaku, bahwa selama ini pihaknya sudah melakukan upaya.
Kata dia, pemerintah desa sudah berusaha mengumpulkan bahan dan ada juga pihak yang mau nyumbang.
“Kami sudah berusaha menyiapkan kayu secukupnya dan ada yang mau bantu lagi. Ternyata katanya bapak kasun, ternyata ada survei dari Jember tidak mau pakai kayu tetapi pakai galvalum,” bebernya, Kamis (29/06/2023).
Maka dari alasan itulah, pihak Desa Harjomulyo memilih menunggu realisasi sebagaimana yang sudah dijanjikan.
“Kayu yang ada jika dibuat membangun (rumah Niwar) mungkin banyak lebihnya. Karena kami memang sudah komunikasi dengan pihak Perhutani,” bebernya.
Andaipun pihak terkait gagal memberikan bantuan, pihak Desa Harjomulyo mengaku siap membangunkan rumah Niwar.
“Sudah siap. Karena alasannya tidak mau pakai kayu, tetapi pakai galvalum, yang ngomong langsung dari Jember kata kasun. Ya, percaya. Katanya nunggu giliran gitu,” ungkapnya dengan nada serak.
Dirinya juga menerangkan, beberapa hari ini sedang dalam keadaan sakit. " Maaf suara saya, saya beberapa hari ini sakit," tuturnya.
Pihak desa sendiri, sampai hari ini tetap menunggu bantuan itu, sehingga untuk membangun ditangguhkan.
"Seumpamanya pembangunan dari kabupaten itu hanya badannya, kita siapkan untuk keramiknya, WCnya. Saya menunggu itu, kalau bantuan, biasanya hanya bandannya," sambungnya.
Sementara Kabid Prasarana Dinas Sosial Kabupaten Jember, Moh.Irfan Pratama mengaku masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait, terkait usulan enam bulan lalu.
"Kami masih akan coba berkoordinasi dengan PU Cipta Karya untuk mendapatkan kepastian. Kalau kami Dinsos domainnya terkait kemanusiaan bukan bangunan," terangnya.
Kendati begitu, pihak Dispenduk bersedia membantu Niwar dan istrinya dalam pengurusan Adminduk.
"Kita akan bantu uruskan ke Dispenduk Jember agar segera miliki KTP dan KK," lugas Irfan saat mengantarkan bantuan ke Niwar.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi