JAKARTA - Ketegangan Rusia dengan Ukraina berbuntut panjang, karena Amerika Serikat turut serta menyuplai persenjataan ke Ukraina.
Beberapa hari lalu, Rusia sempat mengancam akan mempermalukan Amerika Serikat jika terus ikut campur.
Negara beruang merah tersebut mengklaim, pihaknya masih memiliki kekuatan untuk mempermalukan negara adi daya itu.
Rusia menuduh Washington adalah pemicu narasi anti Rusia atau Russofobia dengan tujuan mendiskreditkan negara tersebut.
"Ini tidak akan berhasil, Rusia memiliki kekuatan untuk mempermalukan musuh kami yang lancang," ungkap Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev dalam keterangannya sebagaimana dilansir di laman VOA.
Sementara Presiden Vladimir Putin dalam keterangannya mengatakan, bahwa apa yang dilakukan (operasi militer khusus adalah tindakan tepat.
Pihaknya menilai, apa yang dilakukan AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Moskow dengan isu 'Genosida' harus dilawan.
Sementara pihak Ukraina sendiri membantah tuduhan tersebut. Kyiv menegaskan, apa yang dimaksudkan adalah tidak benar.
Bahkan Barat mengatakan, klaim Kremilin akan merobek Rusia adalah fiksi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yuni Amalia |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi