JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Ramai perbincangan isu jual beli organ tubuh manusia belakangan ini.
Hal itu buntut dari penggerebekan sebuah rumah di Bekasi, Jawa Barat yang diduga sebagai tempat penampungan calon korban. Kuat dugaan bahwa calon korban akan dibawa ke luar negeri untuk diambil organ tubuhnya.
Sebenarnya, telah banyak iklan di media dan internet yang menawarkan jual beli organ tubuh manusia, meski hal ini bukan lagi berita baru.
Banyaknya negara yang melarang transaksi jual beli organ tubuh ini, membuat perdagangan organ tubuh di pasar gelap kian marak.
Ada jutaan orang di dunia yang diperkirakan bersedia membayar mahal untuk memenuhi kebutuhan organ tubuh. Hal ini juga yang menyebabkan bisnis jual beli organ tubuh di pasar gelap semakin subur.
Menurut laporan dari Seeker, seperti dilansir suara.com, media jejaring suaraindonesia.co.id jika seseorang dapat menjaga setiap organ tubuh dan bahan kimia di dalam tubuhnya, maka bisa menghasilkan sekitar 45 juta dolar AS atau sekitar 633 miliar rupiah.
Akan tetapi hal itu dibantah dengan transkip medis terkait yang menyebutkan bahwa harga rata-rata tubuh manusia yang telah menjadi mayat hanya berkisar 550 ribu dolar AS (dengan beberapa bagian tubuh utama yang memiliki harga tinggi).
Di Amerika Serikat, organ tubuh bernilai tinggi yang dapat dijual secara legal adalah hati. Hati dengan kualitas nomor 1 dihargai sskitar 557 ribu dolar AS (sekitar Rp. 7,8 miliar) hingga 1 juta dolar AS.
Urutan kedua organ tubuh bernilai jual tinggi adalah ginjal seharga 262 ribu dolar AS (sekitar Rp. 3,6 miliar).
Sayangnya harga organ di jaringan pasar gelap jauh lebih murah. Seperti ginjal di posisi kedua organ termahal, di pasar gelap dijual seharga 200 ribu dolar AS (sekitar Rp. 2,8 miliar). Sedangkan hati dijual seharga 150 ribu dolar AS (sekitar Rp. 2 miliar).
Sementara itu, paru-paru menjadi organ manusia yang memiliki harga tertinggi di pasa gelap. Paru-paru dijual seharga 300 ribu dolar AS (setara Rp. 4,2 miliar).
Organ tubuh jantung dan kornea mata di pasar gelap dihargai sekitar 100 ribu dolar AS (Rp. 1,4 miliar)
Dalam laporan yang sama, mengklaim bahwa saat ini ada sekitar 123 ribu orang di AS menunggu organ donor dan hanya tersedia 14 ribu organ setiap tahun.
Diperkirakan saat ini ada sekitar 100.602 orang di AS menunggu transplantasi ginjal. Jaringan pasar gelap tidak hanya berperan sebagai penyalur organ tapi juga berperan dalam jual beli produk medis.
Jumlah tersebut baru dalam satu negara, belum negara China, Malaysia, Rusia dan beberapa negara lain.
Lebih lanjut, harga organ tubuh lain seperti kulit manusia di pasar gelap dihargai 10 dolar AS per-inci, perut seharga 500 dolar AS (sekitar Rp. 7 juta rupiah) dan bola mata seharga 1.500 dolar AS (setara Rp. 21 juta).
Yang mengejutkan, organ tubuh tersebut tidak hanya berasal dari pendonor atau orang dengan sukarela menyerahkannya. Sebagian juga didapat dari orang-orang miskin yang terjerat hutang, narapidana hingga perampokan makam.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi