BANYUWANGI- Satreskrim Polresta Banyuwangi mengamankan seorang diduga pelaku penipuan sementara investasi bodong berkedok arisan online.
Terduga pelaku berhasil diamankan di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
"Kita melakukan pengamanan setelah diamankan oleh Polsek Wonokromo di wilayah Kota Besar Surabaya," jelas Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi AKP Iwan Hari Poerwanto, Selasa (14/12/2021) malam.
Berdasarkan laporan yang diterima polisi dari salah satu korban, kerugian mencapai kurang lebih Rp 200 juta.
Kepolisian belum memberikan keterangan banyak, dikarenakan terlapor masih dalam proses pemeriksaan. "Saat ini status terlapor masih sebagai saksi, masih kila lakukan pemeriksaan," terang Iwan.
Sementara ditanya kerugian korban lain mencapai Rp 10 miliar jika diakumulasi, pihak kepolisian masih melakukan penelusuran.
"Masih kita telusuri. Kalau ada korban yang lain silahkan untuk melaporkan ke Polresta Banyuwangi," pintanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah perwakilan korban investasi bodong berkedok arisan online di Banyuwangi telah melaporkan owner pengelola investasi ke Polresta setempat, Selasa (14/12/2021) sore.
Mereka beranggotakan 90 member yang dikumpulkan dalam satu grup WhatsApp (WA) yang dinamakan Arisan Bersama Gita (ABG).
Masing-masing member dirugikan jutaan hingga ratusan juta rupiah. Total kerugian member tersebut ditaksir mencapai Rp 10 miliar jika diakumulasi.
"Saya sendiri rugi Rp 288 juta. Kerugian total semua anggota kalau gak salah sampai Rp 10 M," kata salah saat korban berinisial BLD (27) saat dimintai keterangan sejumlah media.
Dia menyampaikan, korban rata-rata adalah ibu rumah tangga. Dari puluhan member yang ikut, masing-masing berdomisili dari daerah berbeda. Diantaranya Banyuwangi, Jember, Surabaya, bahkan ada juga dari Bali.
"Beberapa dari mereka ada juga anggota yang baru gabung. Ada yang baru dua bulan, satu bulan, satu minggu juga ada. Kalau saya sudah ikut sejak bulan enam lalu," katanya.
Investasi berkedok arisan online ini menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan, sehingga warga tertarik untuk bergabung.
"Seumpama saya beli Rp 5 juta itu dapat Rp 7 juta, dalam jangka waktu ada yang 7 hari, 15 hari, ada yang satu bulan," bebernya.
Sejak dia dan sebagian member lainnya ikut arisan tersebut, awalnya semua baik-baik saja. Transaksi antara member dan owner juga terlihat tidak mencurigakan.
"Setiap kali pencairan tidak pernah telat. Namun, sejak 7 November 2021 tiba-tiba lost kontak mulai WA, IG, FB nya hilang semua, pemiliknya kabur," ucapnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi